Puluhan wisatawan yang tidak naik kapal ke Semarang memilih menginap di Karimunjawa - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Puluhan wisatawan yang tidak naik kapal ke Semarang memilih menginap di Karimunjawa – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Objek Wisata Karimunjawa. (Semarang.bisnis.com)

Solopos.com, SEMARANG – Sekitar 40 wisatawan yang sebelumnya terjebak di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, memilih untuk tidak ikut rombongan yang dievakuasi KM Kelimutu ke Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang pada Selasa malam (27/12/2022). . Puluhan wisatawan itu memilih menginap karena kendaraan pribadi yang dibawa ke Karimunjawa tidak bisa ditumpangi.

Seorang turis, Marino Firaj Kausar, 22 tahun, mengatakan masih ada sekitar 40 turis di Karimunjawa. Mereka memutuskan untuk menetap di Karimunjawa dengan berbagai alasan.

Green Tokopedia Promotion mengajak UMKM dan Pemda untuk mempromosikan produk ramah lingkungan

“Masih ada sekitar 40 wisatawan di sana [bertahan di Karimunjawa]. Sebagian dari mereka membawa kendaraan pribadi dan tidak bisa dinaikkan ke kapal. Ada juga yang tidak mau naik kapal karena penuh dan sesak,” kata Marino Solopos.com, Rabu (28/12/2022).

Marino mengaku tinggal di sana bersama enam temannya yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Ia dan rekan-rekannya memutuskan bertahan karena kendaraan bermotor yang mereka bawa ke Karimunjawa tidak bisa diangkut dengan kapal Kelimutu.

“Ada enam orang di grup saya. Empat orang mengendarai tiga sepeda motor Salatiga, dua orang mengendarai sepeda motor Pemalang. Kami memutuskan untuk menginap karena motor tidak bisa dibawa ke dalam pesawat. Ngomong-ngomong, kami berenam juga bebas dan mulai bekerja setelah 2 Januari, ”ujarnya.

Baca Juga: Libur Natal, 1 Juta Wisatawan Kunjungi Jateng, Terbanyak di Kota Tua Semarang

Selain itu, Marino mendapat informasi kapal Kelimutu akan kembali ke Jepara dari Karimunjawa pada Minggu (1/1/2023). Dia dan rekan-rekannya berencana untuk kembali pada minggu pertama di awal tahun 2023.

“Belum ada informasi mengenai kapal Singijai [menjemput]. Namun kemudian, pada Jan [Januari], Minggu, di atas kapal Pelni. Minggu ini langsung kita gabung karena pasti tidak sebanyak kemarin,” jelasnya.

Marino menambahkan, ini juga kali kedua dirinya merasakan kebuntuan di Karimunjawa. Namun, pertama kali berbeda, masalahnya adalah minyak pemanas (BBM) dan bukan cuaca ekstrim atau gelombang tinggi.

Baca juga: Pertalite & Biosolar di Langka Karimunjawa, Pertamina menunggu perbaikan cuaca

“Ini yang ketiga kalinya di Karimunjawa. Kalau kejadian seperti ini yang kedua kalinya, selisihnya di tahun 2018 karena krisis BBM,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, 500 wisatawan dikabarkan terjebak di Karimunjawa yang telah diangkut ke pelabuhan Tanjung Emas oleh KM Kelimutu. Mereka naik kapal pada Selasa malam (27/12/2022) dan tiba di pelabuhan Tanjung Emas pada Rabu pagi.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button