Puluhan mahasiswa inbound PPM ITN Malang mengunjungi Kampung Budaya Polowijen - WisataHits
Jawa Timur

Puluhan mahasiswa inbound PPM ITN Malang mengunjungi Kampung Budaya Polowijen

WAKTU INDONESIA, MALANG – Keberadaan Kampung Budaya (KBP) Polowijen di Kecamatan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang tidak pernah luput dari pengunjung. Mulai dari universitas, organisasi budaya dan sebagainya. Salah satu keistimewaan yang menarik pengunjung dan yang membedakan KBP dari desa bertema lainnya adalah sebagian besar dihiasi dengan bambu.

Keunikan inilah yang menarik perhatian puluhan mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM) 2 ITN Malang. Bahkan, mereka tidak hanya menikmati arsitektur KBP, tetapi juga membahas perencanaan dan penataan konstruksi di KBP, Polowijen pada Sabtu (12/3/2022).

PMM-2-ITN-Malang-2.jpg

Ki Demang, penggagas KBP, mengatakan membangun desa budaya tidak hanya bergantung pada penggiat seni dan budaya. Namun harus melibatkan banyak pihak, dan salah satunya berasal dari engineering.

Penataan arsitektur, model, desain, desain dan lingkungan sangat diperlukan untuk membuat tempat wisata dan tujuan wisata menjadi lebih indah dan sesuai dengan karakteristik desa dan masyarakatnya, katanya.

Maranatha Wijayaningtyas, Dosen PMM ITN Modul Nusantara Malang, mengaku tertarik dengan konsep KBP. Maka ia mengajak 28 mahasiswa PMM untuk berkunjung ke KBP. Para mahasiswa ini berasal dari berbagai perguruan tinggi antara lain Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

“Kami juga berdialog tentang budaya yang mempengaruhi gaya model desain KBP. Dengan demikian, KBP menjadi kampung bertema budaya dan satu-satunya kampung budaya di Kota Malang yang bangunannya paling unik mengusung bambu bernuansa tradisional,” jelas Maranatha.

Maranatha menambahkan saat ini ITN Malang mengajak mahasiswa baru untuk mengunjungi desa-desa wisata di Malang Raya. Diakuinya, pihaknya baru pertama kali mengenalkan seni dan budaya tradisional kepada KBP.

PMM-2-ITN-Malang-3.jpg

“Kami berjanji akan mengundang mahasiswa ITN lainnya untuk berkunjung. Dan kami tidak menutup kemungkinan melakukan pengabdian masyarakat di desa ini, serta mengembangkan pariwisata dari segi arsitektur dan lingkungan,” ujarnya.

Antusiasme dan keceriaan terlihat di kalangan mahasiswa PMM ITN Malang. Salah satunya adalah Taufik Sofian Hadi, mahasiswi Universitas Hamzamwadi, Lombok Timur. Ia senang mengunjungi KBP. Di sini ia belajar banyak keterampilan menari yang didapatnya di KBP.

“Selama kita berkumpul, baru kali ini kita menampilkan berbagai tarian yang kita semua punya, dan seluruh penonton menikmatinya,” katanya.

Sama halnya dengan Delta Purnama Sari, mahasiswi Universitas Bengkulu, Sumatera. Delta mengaku baru pertama kali melihat desa budaya yang sangat menjunjung tinggi adat dan tradisi seni.

“Dimana saya belum pernah menemukan desa model seperti ini, dan ini takdir yang bisa kita adopsi,” ujarnya.

Di sela-sela acara, mereka dihibur oleh artis KPB, Camelia dan Mega. Dua mahasiswa Universitas Tari dan Musik Malang menampilkan Tari Topeng Malang. Usai pentas tari, Camelia menampilkan tarian dari berbagai daerah asal mahasiswa PMM dan didampingi mahasiswa.

“Kami membawakan tarian Tor Tor Medan, Malay Zapin, Papua Sago Punch, Goyang Tobelo Maluku, Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan dan Lulo dari Sulawesi Tenggara,” kata Camelia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke situs Ken Dedes dan makam Mbah Reni Empu Topeng Malang. Di situs Ken Dedes, kata Ketua Pokdarwis KBP Siti Juwariayah, terdapat benda Watu Kenong dan Watu Dakon yang telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya. Selain itu, di balik kubah kompleks Ken Dedes juga terdapat bangunan yang diyakini sebagai Mandala Empu Purwa yang masih tertimbun tanah.

“Sampai saat ini belum digali oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan yang kini berganti nama menjadi Balai Pelestarian Budaya Jawa Timur,” pungkasnya.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button