Puas dengan Andin dan Munaroh di Pantai Gunungkidul hanya Rp 50.000 - WisataHits
Yogyakarta

Puas dengan Andin dan Munaroh di Pantai Gunungkidul hanya Rp 50.000

Puas dengan Andin dan Munaroh di Pantai Gunungkidul hanya Rp 50.000

GUNUGKIDUL, (KH),— Ada Andin dan Munaroh yang bisa ditunggangi siapa saja sampai puas. Mereka tentu bukan manusia, tapi kuda. Ada juga kuda bernama Uma dan Arsila. Bisa juga ditunggangi. Menariknya, Anda bisa menikmati keindahan pantai di Gunungkidul sambil menunggang kuda.

Baru-baru ini, unit usaha BUMDes Kalurahan Ngestirejo membuka wahana wisata berkuda. Selain rute keliling desa, kuda-kuda juga siap ditunggangi di kawasan Pantai Krakal-Sarangan.

Ketua kelompok pengelola Jala Arta Yahya Rivanaldo mengatakan, tersedia 8 ekor kuda. 7 perempuan dan 1 laki-laki.

“Pilihan wisata menunggang kuda ada dua yaitu menunggang kuda di Bendi dan menunggang kuda. Bisa jalan-jalan keliling kampung dan naik kuda di kawasan pantai,” ujarnya, Sabtu (1/7/2022).

Rute Desa melintasi pemukiman dan kawasan ekowisata Danau Tritis di Padukuhan Jaten. Naik bendi dikenakan biaya Rp 30.000 sedangkan menunggang kuda dikenakan biaya Rp 50.000.

Harga tersebut juga berlaku untuk riding di area pantai. Untuk jalur pantai, wisatawan diajak berputar-putar antara Pantai Krakal dan Sarangan.

“Kalau Sabtu sampai Minggu bebas, kami pergi ke pantai dengan beberapa ekor kuda. Sedangkan sisanya masih dikandangkan di Jaten Padukuhan,” imbuhnya.

Objek wisata ini masih dalam tahap perkenalan. Rombongan murid beberapa kali datang ke kawasan Tanjungsari untuk menapaki jalan setapak keliling desa.

KudaTur menunggang kuda berlangsung setiap akhir pekan di Pantai Krakal dan Sarangan. (KH/ Kandar)

“Kendaraan ini baru dan satu-satunya di Gunungkidul. Selain penawaran riding, spot foto di area kandang direncanakan untuk jangka panjang. Bisa digunakan sebelum pernikahan,” kata Yahya.

Menunggang kuda memberikan kesan baru bagi wisatawan di kawasan pantai. Layanan mobil Bendi sangat disukai oleh wisatawan kelompok usia dewasa. Sementara itu, pilihan menunggang kuda di kalangan anak kecil sangat diminati. Bagi pengendara, sensasinya berlipat ganda, selain menikmati panorama pantai, menunggang kuda juga memacu adrenalin.

Wahyu Suhendri, Lurah Ngestirejo, mengatakan menunggang kuda merupakan salah satu unit usaha BUMDes.

“Wahana wisata ini direalisasikan dari Danais 2022. Kami berterima kasih kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Dinas Pariwisata DIY dan semua pihak yang telah membantu mewujudkan program ini,” kata Wahyu.

Ia berharap kegiatan ini terus mendapat dukungan pengembangan sebagai tempat pendidikan dan pembibitan. (menyetir)

Pidato pemerintah kabupaten

komentar

komentar

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button