PT Sayaga Wisata dan PT PPE menjadi sorotan Dewan - WisataHits
Jawa Barat

PT Sayaga Wisata dan PT PPE menjadi sorotan Dewan

Membelah


tweet

Membelah

Membelah

Surel


BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Gerindra, M. Rizky menyoroti keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), khususnya dua BUMD yang diyakini bukan milik daerah menyumbang keuangan.

Menurut dia, dua BUMD yakni PT Sayaga Wisata dan PT Prayoga Pertambangan Energi mengalami kerugian besar.

Sementara itu, di mata politikus Gerindra, PDAM Tirta Kahuripan dan PD Pasar Tohaga dianggap sebagai BUMD yang lebih baik.

Namun, masih ada catatan bagi PD Pasar Tohaga bahwa mereka harus bekerja lebih keras dan cerdas karena dividen yang diberikan dinilai kurang ideal pada investasi modal besar selama masa pendiriannya.

“Saya kira PAD yang perlu di tweak adalah dividen BUMD yang sampai saat ini masih minim,” ujarnya.

Selain itu, Rizki juga melihat hanya dua BUMD di bidang perbankan yang cukup baik dalam hal laporan dan kontribusi kepada Pemkot Bogor, meski saat ini PT LKM jauh lebih baik dari sebelumnya.

“Jadi untuk sektor perbankan, PT LKM dan Bank Tegar Iman perlu lebih profesional lagi,” jelasnya.

Adapun PT Sayaga Wisata, tampaknya sudah melenceng dari harapan pemerintah Kabupaten Bogor. PT Sayaga Wisata terjebak dalam pembangunan hotel yang merupakan salah satu rencana bisnisnya.

“Untuk PT Sayaga Wisata, meski banyak masalah internal, saat ini mereka fokus pada pembangunan hotelnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi II lainnya, yakni Lukmanudin Arrasyid, secara tegas menyebut proyek pembangunan Hotel Sayaga yang belum beroperasi.

Perusahaan pelat merah ini dinilai lamban dalam melakukan proses pembangunan karena ditengarai banyak masalah.

“Setahu saya sudah hampir 5 tahun sejak 2017, sampai saat ini belum siap,” kata Lukmanudin kepada wartawan belum lama ini.

Untuk itu dia meminta PT. Sayaga Wisata mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan proyek pembangunan gedung Hotel Sayaga di Jalan Tegar Beriman, Cibinong.

“Dalam waktu dekat kami akan memanggil direksi. Kami ingin Hotel Sayaga segera berdiri dan beroperasi dan berkontribusi pada pendapatan daerah,” katanya.

Politisi PKB itu mengungkapkan ada beberapa pertanyaan yang perlu diperjelas selama pengerjaan konstruksi PT. Mirtada Sejahtera adalah pihak ketiga dari proyek tersebut.

“Berdasarkan hasil audit BPKP, denda keterlambatan kerja juga cukup tinggi. Tetapi. masalah ini perlu dipecahkan. Apakah kontraknya dibatalkan atau apa? Kami juga meminta konsultan proyek untuk rekomendasinya, ”katanya. [] Danu

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button