Protes Harga Tinggi, Petani Karanganyar Bagi Ayam dan Telur Gratis - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

Protes Harga Tinggi, Petani Karanganyar Bagi Ayam dan Telur Gratis – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Peternak membagikan ayam dan telur gratis kepada warga Bolon, Colomadu, Karanganya pada Minggu (28/8/2022). (Khusus/Pinsar Jawa Tengah)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ratusan ayam pedaging dan telur dibagikan secara gratis oleh peternak kepada warga Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Minggu (28/8/2022).

Ratusan ayam dan telur dibagikan kepada pemerintah oleh Persatuan Unggas Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah sebagai protes. Protes ini terkait dengan tingginya harga ayam dan telur di pasaran.

AksiJos! Petani dan peternak Klaten bisa menjadi pendukung kedaulatan pangan

Kepala Pinsar Jateng Pardjuni mengatakan, harga ayam dan telur fluktuatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah gagal menjamin stabilitas harga bahan baku unggas.

“Harganya kadang naik, tapi kadang turun drastis sampai ke level terendah,” ujarnya Solopos.com. Diakuinya, fluktuasi harga ayam dan telur sangat menyulitkan peternak, terutama dalam skala rumah tangga.

Baca juga: Dengarkan! Harga telur di Boyolali mencapai Rp 27.000 per kg, makanya

Ketika harga turun ke level terendah, ini dianggap sebagai kemunduran peternak. Karena peternak dibebani dengan biaya pakan yang mahal.

Sedangkan jika harga pasar tinggi, ia khawatir akan mengurangi asupan pangan warga. Karena daya beli masyarakat sudah menurun.

“Sekarang harga telur ayam sudah naik menjadi Rp30.000 per kilogram. Harga bersaing dengan ayam pedaging. Ini bisa melemahkan daya beli dan membuat petani merugi,” katanya.

Untuk kondisi tersebut, pihaknya membagikan ratusan ekor ayam ras pedaging gratis beserta telurnya kepada warga Desa Bolon. Pendistribusian hasil ternak tersebut merupakan bentuk protes kepada pemerintah untuk merespon harga yang fluktuatif.

Baca Juga: Harga Telur dan Beras Tinggi, Ratusan Warga Serbu Operasi Pasar di Kediri

Ia mengatakan, pembagian ayam dan telur hidup gratis ini bukan yang pertama kali. Beberapa tahun lalu, kegiatan serupa terjadi di Desa Bolon.

“Kami memberikan ini secara gratis sekaligus sebagai kampanye nutrisi. Protein dari ayam dan telur itu penting. Jangan sampai masyarakat mengabaikan pemenuhan asupan makanan karena harganya yang mahal,” ujarnya.

Dia berharap pemerintah bisa menjaga harga ayam dan telur tetap stabil. Tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga tidak merugikan masyarakat.

Menurut dia, kurangnya perhatian pemerintah telah meresahkan peternak ayam boiler di Jawa Tengah. Hal itu diperparah saat puncak pandemi tahun lalu.

Baca Juga: Solopos Hari Ini: Berdamai Dengan Telur

Ada 30 persen petani yang bangkrut karena kesulitan membeli pakan jagung karena harganya yang cenderung mahal. “Mittelstand membutuhkan perlindungan. Jangan hanya pasrah dengan kondisi pasar,” ujarnya.

Kepala Desa Bolon Mulyanto mengatakan, Pinsar Jateng menyumbangkan 550 ekor ayam pedaging. Ayam dan telur ini dibagikan kepada 53 kelompok masyarakat.

Masing-masing RT ditempatkan 10 orang. Setiap ekor memiliki berat 1.5kg-1.8kg. “Pembagian tersebut bertepatan dengan kegiatan di desa untuk mengisi peringatan HUT RI ke-77. Kegiatan diawali dengan jalan sehat dan donor darah,” ujarnya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button