Properti Wisata Pemandian Air Panas Ciwalini Kritik Kekacauan - WisataHits
Jawa Barat

Properti Wisata Pemandian Air Panas Ciwalini Kritik Kekacauan

Dejurnal.com, Bandung – Objek wisata Pemandian Air Panas Walini dikritik sejumlah kalangan karena diyakini hanya mengutamakan keuntungan ketimbang peningkatan pelayanan dan infrastruktur.

Sejumlah wisatawan mengaku merasa tidak nyaman dengan semrawut atau tidak terkoordinasinya pedagang yang beroperasi di tempat-tempat wisata di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, perlu disediakan ruang bagi pedagang asongan yang menginap di dekat objek wisata Walini. Mereka perlu diberi tempat yang strategis agar bisa menjual produknya. Juga, produk yang dijual mungkin tidak sama antar pengecer.

“Pedagang harus diberi tempat, pedagang dikoordinir sedemikian rupa sehingga seperti food court, tidak boleh menjual yang sejenis, ada kewaspadaan agar pedagang tidak ludes dan tidak pergi dengan tangan kosong. ,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu di Rancabali.

Menurutnya, infrastruktur harus baik dan lengkap jika ingin memberikan kenyamanan bagi wisatawan, terutama bagi para pedagang yang berada di tempat-tempat wisata. Saat ini, objek wisata Walini belum memiliki koordinator penyalur.

“Belum ada yang berkoordinasi. Dari awal kami sudah memikirkan jalan keluar yaitu membangun kios, tapi ternyata kios itu tetap kosong dan tidak terpakai. Pedagang menggunakan payung lagi,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia lagi, kepala unit dan pengelola baru objek wisata Walini telah diminta untuk melakukan penataan kepada para pedagang agar wisatawan merasa nyaman, antara lain perbaikan seperti kebersihan tempat wisata.

“Perlu kehati-hatian agar terutama kepala unit terutama manajer baru membuat pengaturan untuk Walini dan tidak hanya harus untuk pergantian, tetapi fasilitas juga perlu ditingkatkan. Dari segi kebersihan, sepertinya penataan pedagang dibiarkan begitu saja,” katanya.

Untuk masuk ke objek wisata Walini, wisatawan harus merogoh kocek sebesar Rp 40.000. Dari nilai nominal ini, wisatawan mendapatkan voucher Walini By Me yang dapat ditukarkan dengan segelas teh.

Dia mengatakan nilai voucher itu Rp 5.000. Ini merupakan bentuk kerjasama Puskopkar dengan PTPN VIII untuk mempromosikan teh ke seluruh masyarakat.

“Dikasih voucher, lalu ditukar di Walini By Me Caffe dan nanti dikasih minum. Nanti ada bagi hasil antara puskop dengan pengelola objek wisata Walini,” kata sumber tersebut.

Sementara itu, Suwarni, salah satu pengunjung yang berasal dari luar kota, mengaku cukup terganggu dengan banyaknya pedagang kaki lima yang berkeliaran. Ia berharap pengelola objek wisata Walini dapat mempermudah para pedagang.

“Ya mudah-mudahan ke depan ada lokasi khusus untuk dealer. Jadi kalau saya mencari sesuatu, saya hanya perlu ke satu tempat saja,” kata Suwarni.

Meski begitu, Suwarni tetap puas berlibur di objek wisata Walini. Ia mengaku akan datang kembali dan berharap objek wisata Walini bisa berkembang lebih baik lagi. “Saya berharap kedepannya Walini bisa lebih baik lagi dan banyak fasilitas yang akan ditingkatkan,” pungkasnya.*** Sopandi

Source: www.dejurnal.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button