Program gelar Magister Teknik Manajemen Industri FT UNDIP menyelenggarakan webinar seri 27: Research Edge in Industrial Engineering and Management - WisataHits
Jawa Tengah

Program gelar Magister Teknik Manajemen Industri FT UNDIP menyelenggarakan webinar seri 27: Research Edge in Industrial Engineering and Management

Program Studi Magister Teknik Manajemen Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (FT Undip) baru saja menyelenggarakan webinar seri ke-27 pada Selasa (30/8) pukul 15.30 WIB dengan topik “Research Edge in Industrial Engineering and Management”. DR.Ir. Ratna Purwaningsih, ST, M., IPU, ASEAN.ENG (Ketua Jurusan Teknik Industri Undip) dan Dr. Parwa Oryzanti (Peneliti Muda Ahli Badan Riset dan Inovasi Nasional) juga hadir sebagai pembicara pada webinar ini.

Dekan FT Undip Prof. Ir. Mochamad Agung Wibowo, MM, M.Si., Ph.D., menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang menyelenggarakan acara 27 rangkaian webinar yang diselenggarakan secara berkesinambungan dan berkesinambungan oleh Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Undip, Magister Gelar dalam, teknik industri akan diadakan. Dengan diadakannya Research Edge pada Webinar Teknik Industri dan Manajemen Seri 27, saya berharap dapat meningkatkan skill dan kompetensi kita,” ungkapnya.

Pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis ekonomi inklusif sumber daya alam hayati serta status berkelanjutan pariwisata alam dan budaya di Jawa Tengah merupakan topik hangat yang perlu ditangani di masa depan. Restorasi Covid-19 saat ini. Hal ini sejalan dengan motto Kepresidenan G20 “Recovering Together, Recovering Stronger” dengan menggabungkan upaya pemulihan dengan pencapaian SDGs bagi Indonesia untuk menjaga stabilitas pariwisata perdagangan dan subligence global, memitigasi dampak dan mempercepat pembangunan untuk dipromosikan.

DR.Ir. Ratna Purwaningsih, ST, M., IPU, ASEAN.ENG selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Undip turut hadir dalam rangkaian webinar ke-27 ini dengan tema “Status Kelestarian Wisata Alam dan Budaya di Jawa Tengah”. Dalam materinya, Ketua Jurusan Teknik Industri Undip menyampaikan bahwa dimensi indikator pariwisata berkelanjutan adalah lingkungan, ekonomi dan budaya. Ketiganya harus seimbang dalam pelaksanaannya, sehingga kelembagaan harus mengatur agar ketiganya berjalan secara harmonis.

Sementara itu, status keberlanjutan berbagai destinasi wisata di Jawa Tengah dievaluasi menggunakan Indeks Keberlanjutan dengan mempertimbangkan 4 item utama yaitu, Lingkungan, Ekonomi, Sosial dan Budaya, Kelembagaan. Beberapa destinasi wisata yang dikaji menggunakan indeks keberlanjutan adalah Batu Raden, Taman Bunga Celocia, Kampung Pelangi Semarang, Candi Borobudur, Candi Gedhong Songo.

Selain itu, dr. Parwa Oryzanti selaku Peneliti Muda Ahli Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga hadir sebagai pembicara ke-2 pada rangkaian webinar ke-27 dengan topik “Studi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Ekonomi Inklusif Sumber Daya Alam (SDAH)”. .

Implikasi kebijakan pengembangan kawasan wisata inklusif berbasis sumber daya alam dan ekosistem yang berkelanjutan adalah kebijakan ramah lingkungan atau kebijakan “hijau” ini mentransformasi kegiatan ekonomi dengan mengutamakan inovasi dan produksi bernilai tambah tinggi untuk mendorong proses produksi yang ramah lingkungan. Jika kita melanjutkan jalan lama ini, manfaat pertumbuhan ekonomi akan berkurang karena sumber daya alam akan cepat habis, dan kita akan menjadi lebih rentan terhadap perubahan iklim atau risiko kesehatan.

“Jika kita ingin berhasil mengentaskan kemiskinan, kita tidak bisa hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi kecuali inklusif dan ramah lingkungan. Untuk itu kita perlu memanfaatkan sumber daya alam dan ekosistem secara bertanggung jawab,” ujarnya. (Afifah-Humas).

Source: www.undip.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button