Produser Laskar Pelangi akan syuting film di Surabaya, menyambut Walkot Eri
Surabaya –
Produser film nasional, Avesina Soebli, bersama sutradara dan timnya mendatangi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Mereka meminta izin karena akan menggarap film di kota pahlawan ini.
Film yang digarap adalah film bergenre romantis berjudul Karena Cinta Bukan Bayangan. Produksi dimulai bulan depan.
Film karya Avesina Soebli ini rencananya akan dirilis pada awal tahun 2023. Walikota Eri pun menyambut baik dan bahkan senang Surabaya dipilih sebagai lokasi syuting.
“Ini sama seperti yang saya pikirkan bagaimana saya bisa memperkenalkan Surabaya di tingkat nasional dan internasional, tidak hanya dari pekerjaan tetapi juga dari hiburan. Karena Surabaya saat ini yang kita kenal luar biasa. Ada Tunjungan Romansa, di sepanjang sungai (Kalimas) nanti, Insya Allah kalau sudah siap kita juga bentuk Kya-kya,” kata Eri, Rabu (3/8/2022) di kediaman dinas.
Film yang akan digarap Avesina Soebli di Surabaya ini juga masuk kategori anak muda. Eri percaya bahwa orang yang melihat film tersebut akan selalu mengingat Kota Pahlawan.
“Itu harapan saya, ketika (orang) pergi ke Surabaya, mereka masih ingat apa yang ada di kota Surabaya. Alhamdulillah, semoga film ini bisa segera terwujud dan diputar di Indonesia, khususnya di Surabaya. Sehingga masyarakat Indonesia dan internasional tahu tentang Surabaya,” harapnya.
Bagi Eri, Surabaya adalah kota yang keras kepala dan kota yang pantang menyerah. Namun, Surabaya selalu memiliki tujuan yang terus diraih dengan hati yang lembut.
“Jadi Surabaya kota yang romantis walaupun orangnya ribut,” ujarnya.
Eri juga ingin memperkenalkan Hero City melalui berbagai area. Salah satunya melalui dunia seni film. Ia juga sebelumnya terlibat langsung dalam pembuatan film dokumenter Bung Karno yang difilmkan di Surabaya.
“Jadi saya juga punya peran di sana, sebagai Bung Karno, yang berusia 45 tahun. Di sana saya akan mengubah film menjadi dokumenter. Sebuah film yang mengenalkan kota Surabaya sekaligus SD, SMP dan anak muda di Surabaya akan melihat cerita seperti apa kota Surabaya itu,” jelasnya.
Eri juga berencana membangun kembali sekolah dan museum nasional di Siola. Nanti di lokasi mereka akan bercerita tentang kemerdekaan. Mulai dari pertempuran Bung Karno, Bung Tomo hingga nilai sejarah dari Jalan Pandean hingga Penghela Surabaya.
“Agar seni film ini tetap berada di hati anak-anak kita, baik SD maupun SMP, dan anak muda lainnya, Surabaya memang harus menjadi kota pejuang. Itu harus terjadi secara visual dan virtual, tidak hanya dibaca,” tambahnya.
Sementara itu, Avesina Soebli, produser film Sepatu Kepresidenan, Perahu Kertas hingga Laskar Pelangi, mengatakan pihaknya akan segera menggarap film bergenre romantis di kota Surabaya. Film ini bertujuan untuk menampilkan potensi wisata di Surabaya serta kuliner dan budayanya.
“Mudah-mudahan, insya Allah film ini bisa dinikmati sekitar kuartal pertama tahun depan. Kami akan mencoba mengundang pemain yang sudah dikenal luas dan sudah populer. Saya tidak bisa memberikan nama mereka karena masih rahasia. Mudah-mudahan akan menjadi kejutan untuk dimasukkan ke dalam film,” kata Avesina.
Ia juga sedikit membocorkan sehubungan dengan plot yang diangkat dalam film tersebut. Artinya, jika orang Surabaya pergi ke mana pun, mereka akan kembali ke kota pahlawan.
“Ada cinta, Surabaya adalah kehidupan. Jadi orang akan kembali ke Surabaya dari mana-mana. Nah, kita akan menceritakan kehidupan ini dalam kisah cinta yang sangat manis,” jelasnya.
Film ini disutradarai oleh Benni Setiawan, penulis skenario dan sutradara film Layang-Layang Putus. Sementara itu, skenario film yang digarap di Kota Pahlawan ini menceritakan bagaimana seseorang kembali ke Surabaya.
“Dulu kita syuting film di Surabaya, kok telat di Surabaya dan pengen balik, pengen balik lagi. Nah, itulah getaran yang saya undang ke dalam film ini. Karena hidup itu berbeda ketika saya datang ke kota lain untuk datang ke kota Surabaya,” pungkasnya.
Tonton video Banjir Surabaya, Walkot Kontrol Wilayah Terdampak
[Gambas:Video 20detik]
(iwd/iwd)
Source: www.detik.com
