PPATK, FKDKP dan KEHATI promosikan ekowisata di kawasan Menoreh - WisataHits
Jawa Tengah

PPATK, FKDKP dan KEHATI promosikan ekowisata di kawasan Menoreh

Kegiatan (penanaman bambu) ini sejalan dengan gagasan ekonomi hijau yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan sosial masyarakat….

JAKARTA (ANTARA) – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) menanam 15.875 bibit pohon bambu di kawasan Bukit Menoreh, Magelang, Jawa Tengah untuk mendorong pengembangan ekowisata ke memajukan .

Program penanaman bambu di lahan seluas 27 hektar di desa Ngargoretno, Magelang, merupakan bentuk dukungan PPATK terhadap pelestarian lingkungan Indonesia untuk mencegah dan memberantas kejahatan lingkungan (green financial crime).

“Kegiatan ini (penanaman bambu) sejalan dengan gagasan ekonomi hijau yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan sosial sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam salah satu Deklarasi di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Kementerian Koperasi Inisiasi Hutan Bambu G20 di Nusa Dua

Dengan adanya program penanaman bambu yang memiliki banyak manfaat seperti mengurangi erosi, mencegah longsor serta menjaga dan meningkatkan saluran air dari sumber mata air di hulu dan sekitar aliran sungai, diharapkan dapat mengurangi resiko bencana di Desa Ngargoretno.

Ini, lanjutnya, karena secara ekologis, bambu dapat dengan cepat meningkatkan tutupan vegetasi di daerah terbuka di sekitar daerah aliran sungai.

Ia mengatakan, kemiringan lahan di Desa Ngargoretno di Kawasan Perbukitan Menoreh, Magelang, membuat kawasan tersebut rawan longsor dan kekeringan.

Desa-desa yang dihuni oleh sekitar 1.500 kepala keluarga, atau 3.500 jiwa, lebih rentan mengalami kekeringan pada musim kemarau dan lebih rentan terhadap longsor pada musim hujan yang lebih panjang.

Selain itu, Desa Ngargoretno memiliki potensi wisata yang luar biasa karena terletak di perpaduan kawasan Perbukitan Vulkanik Menoreh dan kawasan Karst Marmer Ngargoretno.

“Penambahan beberapa jenis tanaman bambu ini dimaksudkan untuk mendorong desa Ngargoretno menjadi kawasan wisata edukasi,” ujarnya.

Baca Juga: BRIN: Danau Hanjalutung Berpotensi Jadi Hub Perikanan dan Ekowisata

Ivan mengatakan, dalam lima tahun ke depan, PPATK dan sembilan bank yang tergabung dalam FKDKP, yakni Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Allo, Bank Permata, Bank Mega, Bank Aladin Syariah, BPD Jateng, Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta dan Bank Muamalat akan bekerja sama dengan Yayasan KEHATI dan masyarakat setempat untuk meningkatkan tutupan lahan dan mengurangi risiko bencana ini.

Ketua FKDKP Fransiska Oei menyatakan, semangatnya untuk mengembangkan program pariwisata berkelanjutan patut diapresiasi dan didukung.

Ia berharap program ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan direplikasi di daerah lain, di mana warga, pemerintah daerah dan swasta dapat bekerja sama untuk membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang berwawasan lingkungan dan kearifan lokal.

Riki Frindos, Direktur Eksekutif Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), menambahkan selain pengurangan risiko bencana, program ini juga dapat meningkatkan keanekaragaman dan keanekaragaman hayati bambu serta memberikan manfaat ekonomi.

Reporter: Subagyo
Penerbit : Nusarina Yuliastuti
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button