Poltekbang Jayapura Ajak Generasi Muda Majukan Transportasi Udara di Papua - WisataHits
Jawa Timur

Poltekbang Jayapura Ajak Generasi Muda Majukan Transportasi Udara di Papua

Poltekbang Jayapura Lulusan Program Diploma III Batch I Tahun 2022

JAYAPURA – Sebanyak 68 taruna dari Politeknik Penerbangan Jayapura mengikuti penyelesaian Program Studi Manajemen Lalu Lintas Udara, Program Studi Manajemen Bandara dan Program Studi Teknik Elektro Bandar Udara, seluruh Program Diploma III Angkatan I Tahun 2022, di Gedung Serbaguna Politeknik Penerbangan ( Poltekbang) Jayapura , Jalan Batu Tanjung Ria, Kecamatan Jayapura Utara, Selasa (4/10) kemarin.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara, Dr.Ir.Heri Sudarmaji, DEA.,QIA mengumumkan bahwa wisuda yang dilaksanakan hari ini (kemarin – red) merupakan wisuda pertama yang dilakukan oleh Poltekbang Jayapura. Seperti diketahui, Poltekbang baru berdiri pada tahun 2019, yang sebelumnya adalah Pusdiklat Penerbangan Jayapura.

Dikatakan bahwa suatu negara dapat mengukur tingkat kemajuan atau kemakmuran dengan menggunakan beberapa faktor, salah satunya adalah dengan melihat sistem transportasi umum negara tersebut. Ketertiban, kemudahan dan kenyamanan serta ketepatan waktu dalam penyelenggaraan sistem angkutan umum suatu negara.

Pembangunan sektor transportasi yang direncanakan oleh pemerintah dilakukan secara konsisten dan besar-besaran di seluruh Indonesia, meliputi sarana dan prasarana transportasi, baik di sektor transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara maupun transportasi kereta api.

Untuk dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional. Tentunya pengembangan ini membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, baik hardskill maupun softskill.

Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 membawa masa-masa yang sangat sulit bagi maskapai di seluruh dunia dan juga di Indonesia, penurunan jumlah penumpang telah membawa maskapai mengalami kesulitan keuangan, dari pendapatan hingga kerugian hingga kebangkrutan.

Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran pada sektor atau sektor jasa penerbangan yang mengakibatkan terbatasnya kesempatan kerja.

Menurut para ahli, terbatasnya kesempatan kerja menuntut alumni untuk lebih kreatif dalam menciptakan inovasi tidak hanya sebagai pencari kerja tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja. Memang hal ini tidak mudah karena tidak hanya membutuhkan kompetensi teknis tetapi juga keterampilan kewirausahaan di bidang penerbangan maupun non-penerbangan.

“Kalian adalah bibit-bibit muda yang menjadi calon mensukseskan perjuangan kita, teruslah bekerja keras dan lakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Dedikasi kalian sangat diharapkan, selamat atas perjuangan kalian mengarungi samudra kehidupan yang sebenarnya. Semoga kalian semua sukses dan bermanfaat untuk orang lain,” jelasnya.

Ia menambahkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada manajemen staf pengajar, baik dosen maupun instruktur serta tenaga kependidikan Politeknik Penerbangan Jayapura, atas dedikasinya dalam pendidikan dan pelatihan taruna dan taruna, sehingga berhasil membuka pintu gerbang. semoga sukses membawa cinta kasih yang mendalam kepada orang tua, wali wisudawan dan wisudawati yang telah menitipkan seluruh putra putri anda untuk menuntut ilmu di Politeknik Penerbangan Jayapura.

Dijelaskannya, Kemenhub juga memiliki beberapa sekolah, universitas dalam dimensi darat, laut, udara dan kereta api. Omong-omong, ada Politeknik Penerbangan Jayapura di Jayapura, diharapkan dengan gelar ini, Poltekbang Jayapura khususnya OAP akan semakin terdaftar ke Poltekbang Jayapura.

Untuk itu, SDM yang kompeten dengan hard skill dan soft skill harus disiapkan untuk mengisi lapangan pekerjaan di wilayah Papua dan Papua Barat.

Menurut dia, kendala rekrutmen tersebut karena tidak mampu bersaing dengan daerah lain di luar Papua, sehingga pihaknya terus mempromosikan mereka dengan cara lain seperti memiliki keterampilan yang sama.

Sejauh ini angkutan tahun ini dipastikan mendapat kuota 100 orang darat, laut, udara dan kereta api untuk putra putri Papua.

Untuk itu, masyarakat mengharapkan kerjasama dari pemerintah daerah di Papua, karena tidak bisa membangun sarana transportasi apapun, hanya pemerintah pusat yang juga memiliki peran penting. Yang pertama berkaitan dengan sumber daya manusia untuk mendorong anak muda mengikuti sekolah penerbangan. Dan tentunya dengan adanya bandara, pemerintah daerah harus bisa melihat beberapa dampak misalnya harus menghidupkan kawasan wisata, kawasan wisata dan merevitalisasi kawasan Perindakop agar transportasi bisa hidup.

Pemerintah daerah harus bisa mengaktifkan bandara dengan penumpang dan kargo yang perlu diangkut, sehingga harus ada kerja sama antara pusat dan daerah.

“Saya berpesan kepada Direktur Poltekbang Jayapura untuk terus mendorong sekolah ini untuk terus berkembang dan berkembang karena sekolah ini memiliki standar atau referensi internasional, peraturan kami dari IQO karena materinya sama, dan kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. sumber daya dan infrastruktur, termasuk kolaborasi, koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah, termasuk kemampuan bekerja dengan media sehingga mereka dapat terlibat dengan publik sehingga semua orang tahu, ”jelasnya.

Heri menambahkan, ke depan program studi sekolah percontohan bisa dikembangkan di daerah pegunungan, seperti di Papua, untuk penerbang gunung karena prospeknya yang besar.

Di tempat yang sama, Direktur Politeknik Penerbangan Jayapura Ir. Musri Kona, ST, MMTr., menambahkan jumlah taruna/taruna yang lulus hingga tahun 2022 sebanyak 68 orang terdiri dari 20 orang pada Prodi Manajemen Lalu Lintas Udara jurusan Teknik Elektro Bandara, dan 24 orang pada jurusan Manajemen Bandara 24 orang. rakyat. Dan tantangan yang dihadapi selama 3 tahun pelatihan ini bisa jadi banyak taruna/taruna dari luar yang masih merindukan orang tua namun mereka menawarkan kegiatan yang bisa mereka bangun, berkreasi sehingga mendapatkan kegiatan, yang membangun softskill mereka.

Diakui, dari 68 orang yang lulus afirmasi, belum ada, tapi tahun 2023 mereka masuk karena ini rekrutan 2019, tapi banyak pensiunan, ada afirmasi tapi tes umum dan sekitar 30 -40% pensiunan lulus sesuatu. .

Untuk pendanaan mereka 50-60% berasal dari Dinas Perhubungan karena pendidikan secara rutin disubsidi oleh pemerintah pusat, kemudian kelas bawah berasal dari pemerintah Kabupaten termasuk Merauke dan Fak-Fak. “Saya optimis setelah Batch I permintaan akan meningkat dan tentunya akan ada permintaan dari industri penerbangan dan kami akan membuka program studi baru khusus untuk logistik udara di masa depan karena perkembangan kargo udara di Papua menjanjikan lebih dari yang kami edukasikan. Dengan itu anak-anak bisa lebih mengerti tentang angkutan udara,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pembenahan infrastruktur, pertama tenaga pendidik akan melakukan pertukaran tenaga pendidik dari luar dan mendatangkan tenaga pendidik dari luar, selanjutnya tenaga pengajar internal akan lebih ditingkatkan lagi dengan staf, serta beberapa pertukaran taruna ke Makassar, Surabaya. dan lain-lain, termasuk yang dari luar, datang ke sini dengan tujuan mempersatukan bangsa dan saling melengkapi ilmu.

Salah satu wisudawan unggulan Poltekbang Batch I, Nur Rahma, Amd., Tra atau sering disapa Rambo, mengaku selama kuliah di Poltekbang Jayapura hingga gelar Batch I 2022, ia sangat bangga dengan perjuangannya sendiri dan tentunya bangga dengan prestasinya. kedua orang tuanya karena mampu menempuh pendidikan dengan baik.

Diakui ada jatuh bangun selama proses pendidikan, ia juga berasal dari keluarga suku Buton, Sulawesi Tenggara dan besar di Nabire. Setelah 3 tahun mengenyam pendidikan, awalnya ia sedih karena jauh dari orang tuanya, namun setelah menempuh pendidikan dan kegiatan sehari-hari, ia bisa melihat saudara-saudaranya dari puncak Sabang sampai Merauke, mereka bersatu di Poltekbang Jayapura, jadi mereka saling mengenal. jangan merasa kesepian karena banyak saudara yang saling mendukung dan menyemangati untuk tetap bersama dan tidak sendiri.

Saya mengirim pesan kepada adik-adik saya dalam bahasa Jepang yang mengatakan, ‘Nanimo Sinpe nakute mirai wa watastacino monades’, yang artinya, ‘Kamu tidak perlu khawatir karena masa depan adalah milikmu, masa depan adalah milikmu, masa depan adalah milikmu. Jadi tidak pernah merasa khawatir, kadang merasa khawatir, semua terserah kalian mau sukses terus, belajar dan ingat orang tua,” ujarnya.

Menurut Rambo, jika suatu saat ada kesempatan, ia akan melanjutkan S1 di Universitas Tri Sakti karena di sanalah Program Studi Manajemen Transportasi Bandara, namun mau mengikuti tes CPNS atau tidak jika rekrutmen ruang memberi, dia berpura-pura ingin mendaftar (dil/wen)

Source: cenderawasihpos.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button