Polres Bantul memperketat empat waypoint • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Polres Bantul memperketat empat waypoint • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Polres Bantul jaga empat titik di jalan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Empat titik ruas jalan itu dijaga ketat oleh polisi. Karena akan menjadi pusat penumpukan kendaraan.

Kapolres Bantul Iptu Fikri Kurniawan mengatakan empat titik yang menjadi perhatiannya adalah Persimpangan Piyungan, Jalan Parangtritis, Jalan Sedayu dan Persimpangan Druwo. Beberapa jalan ini lebih dijaga ketat oleh aparat kepolisian karena merupakan daerah perbatasan dan jalur menuju destinasi wisata.

Fikri melanjutkan, dari empat poin tersebut, dua di antaranya sangat penting karena potensi penonton. Yakni Simpang Piyungan karena merupakan daerah perbatasan antara Bantul dan Gunungkidul. Seperti halnya Jalan Parangtritis, jalur menuju destinasi wisata di Bantul yang paling populer yaitu pantai selatan. “Dua poin ini menurut kami sangat penting karena biasanya cukup ramai jelang Natal dan Tahun Baru nanti,” kata Fikri saat dikonfirmasi kemarin (16/12).

Selain empat jalan utama tersebut, petugas polsek pertama juga akan menerjunkan personel untuk menjaga Tanjakan Cinomati dan beberapa jalan menuju destinasi wisata Mangunan. Petugas polisi yang bertugas kemudian mengimbau pengguna kendaraan untuk berhati-hati dan meminta mereka menggunakan gigi rendah saat naik atau turun lereng.

Belakangan, dalam upaya meningkatkan keamanan selama liburan di Nataru, Fikri mengaku juga telah melakukan ram check terhadap kendaraan angkutan orang seperti bus antar provinsi dan jeep di kawasan wisata. “Kami sedang melakukan pemeriksaan ramming untuk memastikan keamanan,” jelas Fikri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DIJ Ni Made Dwipanti Indrayanti memperkirakan sekitar 4,1 juta wisatawan akan berlibur ke Jogjakarta selama libur Nataru. Dia juga mengatakan bahwa tempat-tempat dengan potensi wisata kemungkinan besar akan melihat lalu lintas yang cukup banyak. Sehingga dia mengimbau pihak terkait atau pengelola pariwisata mengambil langkah antisipatif. “Saran kami, harus ada batasan kapasitas. Jangan sampai tumpah ke jalan,” kata Made. (Inu/Bah)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button