Polda Yogyakarta imbau pendatang untuk menghormati norma Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kehebohan belakangan ini sedikit mencoreng nama Yogyakarta sebagai kota budaya, kota pariwisata, dan kota pendidikan. Satu hal yang membuat banyak orang marah adalah pelakunya adalah pendatang.

Kabag Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, siapapun yang merantau ke desa orang lain harus menghormati nilai-nilai Yogyakarta. Baik untuk bekerja, belajar atau hanya sekedar jalan-jalan.

“Kita harus menjunjung tinggi norma-norma yang ada di daerah yang kita kunjungi, sebagai pekerja, sebagai pelajar, sebagai wisatawan dan lainnya,” kata Yuliyanto. RepublikSenin (11.7).

Hal ini juga sejalan dengan nasehat yang disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selain mendesak Polda Yogyakarta menindak tegas para pelaku, Sultan juga mengimbau kepada seluruh pendatang di Yogyakarta untuk menghormati dan menjunjung tinggi budaya yang ada di Yogyakarta.

Hal itu menanggapi kericuhan yang terjadi di sebuah venue di Babarsari, Seturan, Sleman dua pekan lalu. Kehebohan antara kedua kelompok tersebut memunculkan julukan aneh yang menyebut Babarsari sebagai Kota Gotham.

Yuliyanto menegaskan, di manapun kita berada, sebagai pendatang, kita semua harus menghormati norma-norma yang ada di daerah, termasuk Yogyakarta. Oleh karena itu mereka tidak bentrok atau menghadapi perlawanan dari penduduk asli.

“Bukan berarti kesukuan, tapi kita harus menjunjung tinggi kearifan lokal, sehingga semua orang bisa hidup berdampingan, sehingga semua orang bisa menikmati wisata dengan nyaman, saling menghormati, itu harus menjadi prioritas,” kata Yuliyanto.

Source: repjogja.republika.co.id