PMM meminta dosen UMM untuk pendampingan pelaporan keuangan pada UMKM minum di Kencur Tiga Putri - WisataHits
Jawa Timur

PMM meminta dosen UMM untuk pendampingan pelaporan keuangan pada UMKM minum di Kencur Tiga Putri

PMM meminta dosen UMM untuk pendampingan pelaporan keuangan pada UMKM minum di Kencur Tiga Putri

spanduk iklan

LIMADETIK.COM, MALANG -!Bantuan penyusunan laporan keuangan sederhana oleh mahasiswa akuntansi UMM pada UMKM Minuman Beras Tiga Putri Kencur di Desa Ngabab.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok 11 PMM Mitra Dosen Prodi Akuntansi UMM yang berlokasi di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, dipimpin oleh Dr. Dra Masiyah Kholmi, Ak. MM.CA, dr. Ahmad Waluya Jati, MM, Ir. Diding Suhardi, MT bersama anggota PMM Achsan Adi Wicaksana, Mareta Della Damayanti, Septiana Nur Hanggita dan Sylvia Wahyu Setyowati.

Sebelum berdirinya UMKM Minuman Beras Kencur “Tiga Putri”, sudah banyak perusahaan minuman dalam cup yang berkembang di kota-kota wisata, khususnya di wilayah Malang Jawa Timur.

“Latar belakang berdirinya UMKM Minuman Beras Kencur Tiga Putri ini berawal dari inisiatif para pelaku UMKM yang memiliki inovasi produk terkait minuman herbal,” ujar Achsan Adi Wicaksana, mahasiswa mitra PMM Dosen UMM, Kamis (26/2023). .

Minuman jamu yang diperdagangkan mayoritas memiliki komposisi yang lebih kental dan kemasan yang kurang menarik, sehingga owner menawarkan produk jamu inovatif yang dikemas dalam kemasan cup dengan komposisi jamu yang tidak terlalu kental agar dapat dinikmati semua kalangan. Lokasi UMKM Minuman Beras Kencur Tiga Putri memiliki lokasi pemasaran yang strategis, dekat dengan kota wisata Batu dan pusat oleh-oleh Dewi Sri Malang.

“Sampai saat ini sudah berdiri usaha UMKM minuman beras tiga putri kencur yaitu usaha kuliner minuman cup yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. UMKM ini sudah mulai merambah pasar lokal Malang, meski masih dalam tahap pengembangan,” kata Achsan.

Menurutnya, proses pembuatan minuman beras kencur ini dilakukan dengan prosedur yang sederhana dan higienis tanpa menggunakan ukuran yang terukur. Ukurannya menggunakan pembotolan dalam kemasan cup plastik 120ml, ada yang full, ada yang tidak full. Jumlah yang dihasilkan rata-rata 7-8 dosis per hari atau 230 dosis per bulan. Hasil produksi dikemas dalam kotak, tiap kotak berisi 32 gelas ukuran 120 ml.

“Jika produksi hari ini habis terjual, besok akan diproduksi lagi untuk dipasarkan, dan jika hari ini tidak terjual maka tidak akan diproduksi keesokan harinya, tetapi akan menjual produksi yang tidak terjual pada hari sebelumnya,” ujarnya. berkata.

Lebih lanjut Achsan mengatakan komponen produk dari produk yang ada telah memenuhi standar industri dalam negeri yaitu higienitas yang baik, kemasan yang aman, informatif dan protektif, serta rasa yang unik dari setiap produk. Dengan penataan PIRT yang sedang berlangsung, tentunya diharapkan produk lokal desa Ngabab dapat menembus pasar lokal Malang sebagai oleh-oleh khas Malang.

Tentunya kegiatan ini, kata Achsan Adi Wicaksana, salah satunya bagi mahasiswa UMM untuk membawa pengalaman tersendiri terkait keterlibatannya dengan para pelaku UMKM Beras Kencur “Tiga Putri”. Selain itu, mahasiswa juga dapat memberikan penjelasan tentang pembuatan laporan keuangan sederhana yang pada awalnya belum ada laporan keuangan.

“Kemudian dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan penjualan melalui word-of-mouth dan social media lainnya, serta memberikan solusi produk yang sesuai dengan selera konsumen, seperti Ukuran B.cp, botol dan lain-lain,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button