Plt Bupati Mansur meresmikan monumen pertempuran Panglima Besar Jenderal Soedirman - WisataHits
Yogyakarta

Plt Bupati Mansur meresmikan monumen pertempuran Panglima Besar Jenderal Soedirman

Minggu 13 November 2022 | 14:05 WIB

| penulis:

Buku catatan : Kuznadi

Pemalang, InfoPublik – Ceritanya masyarakat Pemalang ikut serta dalam melawan penjajah dan dalam mempertahankan negara Indonesia. Salah satu medan pertempuran adalah Dusun Waryan, Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari.

Di lokasi pertempuran tersebut, baru-baru ini didirikan monumen pertempuran Panglima Besar Jenderal Sudirman. Tugu tersebut diresmikan pada Sabtu (12/11/2022) oleh Bupati Pemalang Mansur Hidayat dan Forkopimda Pemalang.

Plt. Bupati Pemalang Mansur Hidayat menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua dan Pengurus Panitia Hari Divisi 45 Badan Budaya Tempur (DHC BPK) Kabupaten Pemalang yang memprakarsai pembangunan tugu perjuangan dan bekerja keras di des Panglima Besar Jenderal Soedirman di Dukuh Waryan, Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari.

Monumen Pertempuran Panglima Besar Jenderal Sudirman diharapkan dapat memberikan banyak pelajaran berharga bagi masyarakat, baik sebagai simbol sejarah maupun sebagai inspirasi bagi generasi muda tentang nilai-nilai perjuangan yang diwarisi dari Panglima Besar Jenderal Sudirman .

Meski telah merdeka, lanjut Mansur, konteks perjuangan saat ini adalah mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju, berdaulat, mandiri dan sejahtera.

Tugu Pertempuran Panglima Besar Jenderal Soedirman di Dukuh Waryan Desa Karangsari, menurut Mansur, merupakan simbol sejarah, tempat dimana pada hari Sabtu tanggal 8 1949. Dan tugu tersebut memperingati bahwa di Kabupaten Pulosari terjadi pertempuran bersejarah. tempat mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Sudah selayaknya kita mengenang momen sejarah ini dan mengambil hikmahnya dengan mendirikan tugu peringatan agar generasi muda dapat mengenal dan memahami peristiwa sejarah yang terjadi di tempat ini,” ujar Mansur.

Melalui tugu peringatan ini, Mansur menekankan, generasi muda dapat menghargai jasa para pahlawan sekaligus menginspirasi mereka untuk lebih terlibat aktif dalam memenuhi kemerdekaan.

Selain itu, lanjut Mansur, kawasan monumen nantinya akan didesain dan dikelola sedemikian rupa sehingga menarik dan indah untuk dikunjungi.

Tugu tersebut, kata Mansur, bisa menjadi ikon pariwisata, mempercantik desa Karangsari dan berkontribusi pada tujuan wisata di Kabupaten Pemalang.

Sebelumnya, Ketua DHC BPK (Dewan Cabang) (Badan Budidaya) 45 Kab Pemalang menjelaskan kepada Luruh Sayono latar belakang dibangunnya Monumen Jenderal Sudirman sebagai testimoni sejarah.

Luruh menceritakan bahwa pada hari Sabtu, 8 Januari 1949, terjadi pertempuran sehari penuh. Dimana pertempuran tersebut merupakan peristiwa penyerangan Kompeni Belanda terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Divisi Siliwangi beserta rombongan pejuang yang didukung oleh masyarakat dan para pemuda pejuang dari Pulosari yang tergabung dalam GERBINDO dan pasukan Srikandi yang terpasang. Saat itu Divisi Siliwangi TNI hendak kembali ke enclave daerahnya.Pada akhir Perjanjian Linggarjati, TNI Siliwangi pindah ke ibukota Indonesia, kemudian Yogyakarta. Pada masa agresi Belanda kedua, ibukota negara Yogyakarta diduduki oleh Belanda, yang kemudian melakukan serangan besar-besaran. Agresi Belanda ke-2 adalah hasil dari Kesepakatan Renville.

Luruh melaporkan, pembangunan Taman dan Monumen Perjuangan di Dukuh Waryan, Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari ini dilakukan oleh Panitia Pembangunan. Kegiatan operasi Januari s/d Oktober sebesar Rp 257.236.000 (dua ratus lima puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh enam ribu rupiah). (MENTAH)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button