PKM Unwim Sosialisasikan Sampah Dapur Jadi Pembersih Serbaguna - WisataHits
Jawa Barat

PKM Unwim Sosialisasikan Sampah Dapur Jadi Pembersih Serbaguna

FacebookkicauanterkaitYoutubeInstagramposmelalui Bulu

Patroli-indonesia.com, Bandung Barat, Jawa Barat – Limbah rumah tangga berupa kulit buah dan sayur dapat diolah menjadi cairan pembersih universal dan disinfektan ramah lingkungan. Universitas Winaya Mukti (Unwim) Bandung mensosialisasikannya pada acara Pengabdian Kepala Masyarakat (PKM) di Desa Cikalong, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat pada Sabtu (12/11/22).

Kegiatan agrowisata “Bumi Almira” yang diikuti 30 warga Desa Cikalong ini menghadirkan dua pembicara dari Fakultas Perencanaan dan Teknik Arsitektur (FTPA). Baik Citra Artifiani Havianto ST, MT, dosen mata kuliah perencanaan wilayah dan kota, maupun Ir. Tati Artiningrum, MT dari program studi Teknik Lingkungan yang juga Ketua PKM – FTPA Unwim.

Kegiatan PKM bertema “Mensosialisasikan pembuatan dan penggunaan eco-enzymes sebagai desinfektan ramah lingkungan”. Dalam pengantar sosialisasinya, Tati menyampaikan bahwa PKM merupakan salah satu pilar Tridharma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi.

Tati dan Citra saling melengkapi dengan menghadirkan materi yang menjelaskan tentang konsep eco-enzyme, manfaat eco-enzyme, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat eco-enzyme, cara membuatnya, dan cara mendapatkan eco-Contain enzim. Acara juga diselingi dengan tanya jawab.

Dalam sosialisasinya, Citra Artifiani mengajak warga “Jangan membuang limbah kulit buah dan sayuran, karena bisa diolah menjadi pembersih serbaguna yang sangat berguna untuk rumah, peternakan dan pertanian.”

Sampah rumah tangga yang paling banyak, kata Citra, adalah sampah organik yang berasal dari kulit buah dan sayur. Jika sampah tersebut dimanfaatkan dengan baik, bisa menjadi produk yang bermanfaat. Namun, lanjut dia, pengelolaan diperlukan untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Mencermati hal tersebut, lanjut Citra, FTPA Unwim diminta untuk mensosialisasikan pembuatan dan penggunaan eco-enzyme sebagai disinfektan yang ramah lingkungan.

Bahan pembuatan ekoenzim antara lain sisa kulit sayur atau buah, air bersih, dan gula merah atau molasses (tetes tebu). Semua bahan dicampur dengan perbandingan 1: 3: 10.

“Jadi gula merah satu bagian, sisa sayuran dan kulit buah tiga bagian, air sepuluh bagian. Aduk semua bahan hingga tercampur rata, lalu simpan dalam wadah tertutup. Tempatkan wadah di tempat yang kering dari sinar matahari. Eco-Enzyme dapat dipanen dalam waktu 90 hari dengan cara disaring,” jelas Citra.

“Namun, selalu pantau kualitas bau dan warnanya. Bau yang baik adalah bau asam segar, seperti bau alkohol dan asam, yang tidak berbau seperti telur busuk atau kotoran, warna yang dihasilkan antara coklat kemerahan dan coklat tua. Eco Enzyme tidak kadaluarsa asalkan kualitasnya tetap terjaga,” kenang Tati Artiningrum.

Selain itu, lanjut Tati, residu yang dihasilkan juga bisa digunakan untuk pengomposan.

Sosialisasi tersebut diterima dengan baik oleh para peserta. Mereka sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan dan tertarik untuk membuat eco-enzyme yang tercermin dari keaktifan mereka dalam bertanya.

Selain mendapatkan ilmu, para peserta juga merasakan langsung penggunaan eco-enzyme di Bumi Almira yang memanfaatkannya sebagai desinfektan. “Bumi Almira secara rutin menggunakan eco-enzyme sebagai disinfektan ramah lingkungan di taman bermain dan bangunan lainnya seperti front office,” ujar Operation Manager Bumi Almira, Muhammad Tyas Aunur Rohman, ST, MM kepada peserta sosialisasi.

Eco-Enzyme pertama kali dikembangkan oleh aktivis pertanian organik di Thailand, Dr. Rosukon Poompanvong. Eco-Enzyme adalah larutan berwarna kecoklatan yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik berupa sisa sayuran atau kulit buah, gula dan air.

Jadi, menurut Citra Artifiani, konsep eco-enzyme pada dasarnya adalah mengambil limbah berupa sampah dapur kemudian mengolahnya menjadi pembersih serbaguna yang sangat bermanfaat bagi rumah, peternakan dan pertanian.”

Eco-Enzyme juga dapat digunakan untuk mengepel lantai, membersihkan toilet, membersihkan furniture, hand sanitizer, air purifier dan mengusir hama. Selain aman dan alami, pembuatan eco-enzyme juga sangat sederhana. “Ini semua tentang eco-enzyme,” tambah Citra.

Wartawan Irvan AN

Facebookkicauanterkaitposmelalui bulu burung

Posting dilihat: 30

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button