Pesona Leang-Leang Maros, wisata taman prasejarah berusia ribuan tahun - WisataHits
Yogyakarta

Pesona Leang-Leang Maros, wisata taman prasejarah berusia ribuan tahun

Pesona Leang-Leang Maros, wisata taman prasejarah berusia ribuan tahun

Makassar

Taman Prasejarah Leang-leang merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulawesi Selatan). Seperti namanya, tempat ini menawarkan wisata sejarah dan edukasi tentang jejak kehidupan purba di masa lalu.

Di situs ini pengunjung dapat melihat jejak-jejak peninggalan manusia purba yang berusia ribuan tahun. Mulai dari lukisan pohon palem di dinding goa, gambar babi rusa, hingga penemuan berbagai fosil dan artefak purbakala.

Mengunjungi Taman Prasejarah Leang-leang bisa menjadi salah satu pilihan untuk berwisata di akhir pekan bersama keluarga dan anak-anak. Karena selain berwisata, di sini Anda juga bisa mengenalkan anak pada sejarah kehidupan zaman dahulu kala.

Bagi anda yang tertarik untuk mengunjungi Taman Prasejarah Leang-leang Maros, berikut beberapa informasi penting mengenai kawasan wisata ini detikSulsel dari berbagai sumber.

Sekilas tentang Taman Prasejarah Leang-Leang Maros

Secara administratif, Taman Prasejarah Leang-leang terletak di Desa Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Letaknya tak jauh dari Taman Nasional Bantimurung, Maros.

Objek wisata ini terletak di kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung di Pegunungan Karst Maros-Pangkep, yang merupakan kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah Guangzhou di China.

Dalam bahasa setempat, kata lean-leang berarti gua. Mirip dengan kata burrow yang berarti lubang.

Di tempat ini terdapat banyak gua prasejarah yang unik dan menarik dengan tinggalan arkeologi manusia purba. Para arkeolog percaya bahwa gua-gua di sini berasal dari antara 3.000 dan 8.000 SM. telah dihuni oleh orang-orang.

Dikutip dari Jurnal Media Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, disebutkan ada sekitar 40 situs gua di kawasan ini. Dari belasan goa tersebut, terdapat 2 goa yang dijadikan tempat wisata.

Kedua gua tersebut adalah Leang Pattae dan Leang Petta Kerre. 38 gua yang tersisa hanya digunakan untuk tujuan penelitian.

Jejak arkeologi di Taman Prasejarah Leang-leang Maros

Lukisan tua di Leang LeangLukisan Kuno di Leang Leang Foto: Lukisan Kuno di Leang Leang

Di kawasan Leang Leang, pengunjung bisa melihat berbagai jejak sejarah masa lalu secara langsung. Terutama di dua gua yang ada, Leang Pattae dan Leang Petta Kerre.

Di Leang Pettae terdapat lukisan dinding goa berupa lima pohon palem manusia dan gambar babi hutan yang melompat dengan anak panah di dadanya. Sementara itu, di pintu masuk gua terdapat pecahan pisau dan cangkang. Untuk mencapai gua ini, pengunjung harus menaiki 26 anak tangga.

Sedangkan di Gua Petta Kere, berjarak sekitar 300 meter dari Gua Pettae. Dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan manusia, serpihan pisau, dan mata panah ditemukan di dalam gua.

Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan tenaga ekstra. Pasalnya, pengunjung terlebih dahulu harus menaiki 64 anak tangga.

Situs web Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Republik Indonesia menyatakan bahwa lukisan-lukisan tersebut menceritakan tentang kehidupan sosial, aktivitas sehari-hari, dan sistem kepercayaan manusia pada masa itu. Keberadaan gambar cap tangan diyakini milik salah satu anggota suku setelah dilakukan ritual potong jari. Ritual pemotongan jari ini dilakukan sebagai tanda berkabung atas kematian orang berikutnya.

Lukisan merah dan cetakan tangan menempel di dinding gua dan bertahan selama ribuan tahun. Pewarna yang digunakan diperkirakan terbuat dari bahan-bahan alami sehingga mampu meresap ke dalam pori-pori batu.

Semua jejak peninggalan sejarah ini menjadi saksi keberadaan kehidupan manusia prasejarah di kawasan ini ribuan tahun silam. Para ilmuwan menyebut budaya prasejarah ini sebagai budaya Toala.

Panorama alam dan tempat wisata yang mempesona

Kawasan wisata prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan mulai ramai.  Situs ini menyimpan benda-benda kuno antara 8.000 dan 3.000 SM.Kawasan wisata prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan mulai ramai. Situs ini menyimpan benda-benda kuno antara 8.000 dan 3.000 SM. Foto: FOTO ANTARA/BASRI MARZUKI

Selain sebagai gua bersejarah, Taman Prasejarah Leang-leang Maros juga terdiri dari areal taman yang luas dan asri. Pengunjung dapat menikmati panorama alam rerumputan hijau dengan bebatuan karst dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Taman dilengkapi dengan jalan setapak yang memungkinkan pengunjung menjelajahi kawasan ini. Selain itu, ada juga paviliun tempat Anda bisa bersantai dan menikmati suasana yang asri.

Pemandangan alam yang indah membuat tempat ini menjadi tempat yang populer untuk fotografi. Bahkan tak jarang beberapa orang menggunakan spot di Leang-Leang ini untuk foto prewedding.

Dengan latar belakang bebatuan karst menjulang kokoh dan tinggi ke angkasa, foto yang dihasilkan dijamin cantik dan indah. Ini sempurna untuk mengunggah dan berbagi di media sosial.

Di pinggir tebing juga terdapat sungai dengan air jernih mengalir khas pegunungan. Tempat ini juga sangat baik untuk penyembuhan.

Fasilitas yang ada di Taman Prasejarah Leang-leang Maros

Kawasan wisata prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan mulai ramai.  Situs ini menyimpan benda-benda kuno antara 8.000 dan 3.000 SM.Kawasan wisata prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan mulai ramai. Situs ini menyimpan benda-benda kuno antara 8.000 dan 3.000 SM. Foto: FOTO ANTARA/BASRI MARZUKI

Berbagai fasilitas umum juga telah disediakan di lokasi ini untuk membantu kenyamanan pengunjung. Seperti pendopo, shelter, rumah adat, barugas, jalan setapak hingga toilet umum.

Tidak ada warung makan di area parkir ini. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan keindahan taman prasejarah.

Terdapat warung di depan pekarangan taman bagi pengunjung yang ingin membeli makanan atau minuman. Pengunjung juga harus memastikan mereka tetap bersih di area parkir.

Harga tiket dan jam buka Taman Leang-Leang

Pengunjung yang ingin datang ke tempat ini perlu mengetahui dengan pasti kapan jam buka tempat ini. Selain itu, Anda perlu mengetahui harga tiket agar bisa mempersiapkan diri sebelum berangkat.

Taman Prasejarah Leang-leang Maros buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 16:00 WITA. Harga tiketnya Rp 15.000 per orang. Untuk pelajar, harga tiketnya adalah Rp 10.000 per orang.

Taman Prasejarah Leang-leang terletak di Desa Leang-leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Lokasinya tidak jauh dari kawasan wisata Bantinmurung yang hanya berjarak sekitar 9 kilometer atau 15 menit perjalanan.

Jika Anda berangkat dari pusat Kota Maros, jaraknya sekitar 15 km atau sekitar 30 menit dengan mobil. Untuk rutenya, Anda bisa mengambil arah utara melalui Jalan Poros Maros-Bone.

Jalan terus hingga sampai di Kantor Kecamatan Bantimurung. Belok kiri di titik ini untuk menuju jalan menuju Taman Prasejarah Leang-leang. Anda akan melihat Gerbang Selamat Datang Taman Prasejarah Leang-leang menyambut Anda.

Lanjutkan berkendara sekitar 10 menit untuk sampai ke lokasi. Agar tidak tersesat, Anda bisa mengikuti rambu-rambu yang tersebar di sepanjang jalur. Atau bisa juga menggunakan dukungan GPS melalui smartphone.

Saksikan video Kunjungan Kerajaan Kupu-Kupu, Bantimurung, Sulawesi Selatan
[Gambas:Video 20detik]
(edr/asm)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button