Perubahan manajemen dan manajemen, biaya terminal lampu lalu lintas akan meningkat
SURABAYA – Terminal Wisata Religi Lampu Lalu Lintas yang sebelumnya dikelola Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Surabaya (Disbudporapar) beralih menjadi Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Pembalasan otomatis di terminal juga akan meningkat.
Kenaikan tarif tersebut sejalan dengan Perwali Surabaya Nomor 52 Tahun 2019 tentang Tarif Final Retaliasi. “Jadi pembalasan dan lain-lain akan sesuai dengan aturan Pemkot Surabaya. Perwali nomor 52 tahun 2019 akan dilaksanakan di sini,” kata Pjs Kepala Satlantas Keagamaan Terminal Riza Adha Kurniawan, Minggu (10/9).
Menurut dia, kenaikan iuran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan. “Kenaikan iuran pengguna akan dibarengi dengan peningkatan layanan,” jelas Reza.
Riza mengaku telah berkoordinasi dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) secara khusus mengenai apa yang perlu dibenahi. Keinginan dan harapan para pedagang kaki lima di terminal sedang dikejar. Juga, beberapa stan baru telah didirikan di terminal.
“Kami membangun tribun baru, fungsinya untuk mengistirahatkan kru, pengemudi dan jemaah haji. Apalagi ini menjelang musim hujan. Kita kasih tempat supaya bisa charge (HP), kita bisa rebahan, istirahat di sana,” ujarnya.
Ia berharap, ke depan pihaknya dapat terus membangun sinergi dengan PKL Terminal Ampel. Pasalnya, pelayanan yang diberikan PKL kepada pengunjung akan berdampak pada tingkat kenyamanan di terminal. “Kami ingin daerah ini menjadi lebih baik, lebih baik. Tarifnya kami sesuaikan, kami juga tingkatkan pelayanannya.”
Untuk menjamin keamanan pengunjung, tribun sengaja diisolasi. Tujuannya untuk mengurangi potensi tindak kriminal seperti pencurian atau penjambretan.
“Karena kalau dilakukan secara terang-terangan, kita takut mencampuradukkannya dengan orang lain, sehingga keamanan dan kenyamanannya hilang,” kata Riza. (rmt/rek)
Source: radarsurabaya.jawapos.com
