Persiapan DIY dalam penanggulangan bencana - WisataHits
Jawa Timur

Persiapan DIY dalam penanggulangan bencana

Jogja, dprd-diy.go.id – Ada 12 potensi bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Hal ini mendorong pemerintah daerah DIY dan DPRD DIY untuk terus mengupayakan kesiapsiagaan dan pencegahan bencana untuk mengurangi faktor risiko.

Nuryadi, Ketua DPRD DIY, mengatakan penting bagi pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang upaya pencegahan dan mitigasi bencana. Menurutnya, bencana yang pernah terjadi di masa lalu dapat dijadikan pelajaran dan penilaian untuk mengelola pengurangan risiko bencana.

“Bagaimana kita (pemerintah) perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar kedepannya kita harus lebih siap dalam menyikapi hal-hal (bencana) yang terjadi,” kata Nuryadi saat menjadi informan Kita Talk Jogja Istimewa TATV adalah program, Kamis (18/8.2022).

Ketua DPRD DIY dari Kelompok PDIP tersebut mencontohkan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah kabupaten atau kota. Sebab, tidak semua upaya terkait kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

“Harus ada pemungutan suara yang penting, harus selalu ada komunikasi antara pemerintah negara bagian dan pemerintah kabupaten, dan Pameran industri. Kalau bukan tanggung jawab pemerintah negara bagian, sejauh mana pemerintah kabupaten bisa melaksanakannya. Bagaimana mekanisme menuju ke sana (penanggulangan). Makanya perlu koordinasi,” lanjut Nuryadi.

Komisi A DPRD DIY sebagai komisi yang merupakan mitra kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY terus berkoordinasi dengan BPBD DIY. Menurut Ketua Komite A Eko Suwanto, kesadaran akan potensi bencana DIY perlu dipahami oleh seluruh masyarakat.

“Kita harus menyadari bahwa potensi bencana ada di depan, keteraturannya begitu kuat sehingga ada di semua aspek masyarakat. Kita perlu memahami potensi bencana, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan,” kata Eko dari rombongan PDIP.

Menurutnya, upaya membangun masyarakat yang tahan bencana itu penting, mis. B. Masyarakat yang paham bagaimana mencegah bencana atau pembangunan yang menerapkan standar tahan gempa. Ia juga mengungkapkan ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam kesiapsiagaan bencana, yaitu pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, kedaruratan, rehabilitasi dan rekonstruksi, dan pemukiman kembali.

Eko berharap aspek kedaruratan ini bisa menjadi pendorong terciptanya regulasi untuk bansos yang tidak terencana. Namun aspek pencegahan ini harus diperhatikan dan diwujudkan dengan mendidik anak sekolah sejak dini.

“Prioritas kami adalah kesiapsiagaan dan pencegahan, tetapi kami juga perlu bersiap untuk keadaan darurat,” kata Eko.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Danang Samsu mengungkapkan, BPBD berperan dalam semua tahapan mulai dari sebelum bencana, saat bencana hingga pasca bencana. Namun, fokus utamanya adalah pada fase sebelum bencana.

“Tapi fokus sebenarnya adalah pada periode pra-bencana. Selamat disana. Jika kita mempersiapkan segala sesuatunya sebelum bencana, semoga banyak fenomena alam dari rangkaian peristiwa ini tidak berubah menjadi bencana. Terjadinya bencana merupakan peristiwa yang tidak bisa kita atasi,” kata Danang.

Dia setuju bahwa pendidikan untuk anak-anak sangat penting karena butuh waktu lama untuk meningkatkan kesadaran tentang bencana. Menurutnya, untuk mewujudkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana diperlukan peran semua pihak.

“Padahal Penahelix punya pemerintah, komunitas, civitas akademika, dan juga media. Materinya (pendidikan dasar kebencanaan) sesuai usia (anak-anak),” jelasnya. (fda)

Dilihat: 19

Source: www.dprd-diy.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button