Jawa Tengah

Perlu diwaspadai, ini 5 tikungan maut jalan tembus sarang Magetan

Magetan (Beritajatim.com) – Bus wisata Semeru Putra Transindo yang mengangkut 55 orang menabrak jurang di pinggir jalan lintas Sarangan-Tawangmangu atau tepatnya jalan lintas Cemoro Sewu-Sarangan, pojok atas Lawu Green Forest Tourism (LGF) Desa Sarangan , Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (12/4/2022) pukul 11.00 WIB. Bus bernomor H 1470 AG itu terperosok ke jurang sedalam 30 meter setelah menabrak pembatas jalan atau pembatas jalur hingga rusak.

Sebanyak 7 orang tewas, termasuk sopir bus. Jenazah dikembalikan ke Kota Semarang pada Minggu (13/4/2022) pukul 19.30 WIB. Belakangan, 31 korban dinyatakan luka-luka. Seluruh korban luka sebagian dibawa pulang dan dipindahkan ke Rumah Sakit Wongsonegoro Semarang pada Senin (12/5/2022) pukul 14/12/2022. WIB.

Subdirektorat Gakkum Ditlantas Polda Jatim telah melakukan olah TKP dan melakukan Road Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengumpulkan data sebelum, saat dan setelah kecelakaan. Namun hingga 5 hari setelah kejadian, polisi masih belum mengklarifikasi penyebab kecelakaan tersebut.

Tak hanya corner di bagian atas LGF, ada empat corner lainnya yang menjadi killer corner. Jalanan menurun disertai tikungan tajam justru membuat resah pengendara kendaraan yang tidak menguasai medan.

1. Sentuhan stroberi
Strawberry Bend ini terletak di atas perkebunan strawberry di Kecamatan Plaosan, Magetan. Jalannya cukup berliku, pernah terjadi dua kali kecelakaan bus yang bahkan menewaskan seorang sopir bus pariwisata pada tahun 2018. Pengemudi tewas seketika karena terjepit badan bus dan tebing karena pengemudi tidak terbiasa dengan medan.

tikungan stroberi

2. Sudut Taman Sarangan
Meski pengamanan sudah dilakukan berupa rolling gate, kelokan Taman Sarangan tetap perlu diperhatikan. Jalan yang landai ke arah barat terkadang membuat pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraan hingga terjadi kecelakaan. Tempat ini menewaskan seorang LC asal Ngawi yaitu Rindu karena terjun dari Jalan Tembus ke ladang warga. Rindu sempat dirawat di rumah sakit, sedangkan pria yang ditumpanginya meninggal dunia di tempat pada Oktober 2018. Karena itu, Satuan Lalu Lintas Polres Magetan meminta Dishub Provinsi Jawa Timur memasang pengaman berupa rolling barrier.

Tikungan Taman Sarangan

3. Tikungan Atas Omah Djowo
Tikungan Oemah Djowo juga menjadi lokasi beberapa kecelakaan. Seorang balita meninggal dunia saat kendaraan orang tuanya bertabrakan dengan kendaraan roda empat. Belakangan, dua pengendara sepeda motor yang berstatus pelajar mengalami luka berat akibat bertabrakan dengan kendaraan roda empat.

Tikungan Atas Omah Djowo

4. Tekukan LGF atas
Tak hanya bus wisata Semeru Putra Transido yang mengalami kecelakaan di tikungan LGF. Namun, pada tahun 2022 terjadi total empat kecelakaan. Yang pertama adalah peri itu mengangkut sekelompok siswa muda, sebuah truk berisi ayam, sebuah bus yang menabrak tebing. Tidak ada korban jiwa dalam empat kecelakaan tersebut dan kendaraan tidak menabrak jurang. Namun, Anda harus berhati-hati di tikungan ini sekarang karena kecelakaan terakhir yang terjadi sangat fatal. Hingga Korlantas Polri berpesan kepada Dishub Jatim untuk segera membuat jalan keluar agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Namun ironisnya, lekukan rolling grille justru dimanfaatkan pengguna jalan untuk mengambil foto.

5. Tekukan rol pengunci atas

Letak tikungan rolling barrier atas tidak jauh dari tikungan LGF. Di sudut ini, rombongan wisata Bali SMK PGRI Karanganyar harus mengurungkan niat mereka. Pasalnya, bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang. Sopir bus dan seorang awak bus tewas dalam kecelakaan itu. Sementara bangkai bus membutuhkan waktu berhari-hari untuk dievakuasi.

Defleksi roller pengunci atas

Tidak hanya itu, banyak mobil yang mengalami kecelakaan karena pengemudinya tidak memahami medan. Tikungan dan tanjakan tajam menyebabkan pengemudi berakselerasi terlalu cepat hingga terlambat mengerem. Akibat kejadian itu, Satuan Lalu Lintas Polres Magetan pun mengusulkan pengamanan lokasi berupa roll barrier sepanjang 80 meter.

Selain mengetahui medan jalan, pengemudi dan awak kendaraan harus benar-benar memeriksa kondisi kendaraan sebelum melaju atau menuruni Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu. Naik turunnya jalan harus diperhitungkan dan mungkin pengemudinya harus berpengalaman. (fiq/ted)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button