Perlindungan burung oleh Raja Hamengku Buwono Cup 2022 - WisataHits
Yogyakarta

Perlindungan burung oleh Raja Hamengku Buwono Cup 2022

Yogyakarta (pilar.id) – Dinas Pariwisata Yogyakarta bersama Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Badan Perlindungan Burung Indonesia (PBI) Bantul menyelenggarakan Lomba Burung Berkicau Raja Hamengku Buwono Cup 2022 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Minggu (18 September 2022).

Ratusan burung kicau hasil penangkaran dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan Piala Hamengku Buwono ke-22.

Ketua PBI Pusat Bagyo Rahmadi mengatakan bahwa daya magnet tropi raja ada pada mahkota raja, sehingga banyak yang mengejar dan berusaha untuk menang kemudian mendapatkan tropi atau mahkota raja. Dalam kompetisi ini hanya produk-produk hasil produksi peternak PBI yang dilombakan, antara lain burung cucakrowo, kembang adas manis, murai batu, branjangan, dan kacer.

Pihaknya menyewa peternak yang didukung PBI untuk mencoba burung yang masih dilindungi untuk kompetisi, seperti cucak hijau.

“Alhamdulillah sudah ada lima cabang PBI yang berhasil membudidayakan burung cucak hijau. Nanti di tingkat nasional, ketika kita sudah berhasil membudidayakan cucak hijau, kita akan mengusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup untuk menghapusnya dari daftar burung yang dilindungi. Burung murai batu juga dulu pernah dilindungi, tapi kami bisa buktikan burung murai batu itu mudah berkembang biak, makanya akan dilepasliarkan,” jelasnya, Minggu (18/9/2022).

Bagyo menambahkan, kompetisi Piala Raja menjadi magnet bagi kegemaran Twitter untuk menghadiri acara tahunan yang dibatalkan karena pandemi COVID-19. Selain itu, lomba ini menghadirkan 8 kelas dengan potensi 10 mahkota dan maskot di setiap kategori.

Diakuinya, perbedaan dari tahun lalu ada 24 bakul, yang sebelumnya hanya 60 bakul. Dalam keranjang berisi 24 ini ada kelas Steinelstern dimana pemenangnya dapat membawa pulang 1 mobil.

Kompetisi berlangsung satu sesi yang berlangsung 10 sampai 15 menit dan final akan menentukan pemenang tanpa melalui babak penyisihan. Ada tiga penilaian juri, antara lain ritme lagu, volume kicauan, dan fisik yang tidak boleh dihalangi, dan menjadi kriteria utama penilaian.

Bagyo berharap acara ini dapat mengembangkan peternakan burung lokal di tanah air dan meningkatkan perekonomian nasional melalui pariwisata, akomodasi dan restoran, mengingat peserta acara nasional ini berasal dari berbagai daerah. (riz/din)

Source: www.pilar.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button