Perkuat branding untuk menyebarkan informasi istimewa - WisataHits
Yogyakarta

Perkuat branding untuk menyebarkan informasi istimewa

Harianjogja.com, JOGJA — Paniradya Kaistimewan DIY menyelenggarakan kegiatan format diskusi bertajuk Regol atau Solusi Rerasan Golek pada Selasa malam (1/11/2022) di kantor Paniradya Kaistimewan DIY.

Kegiatan ini mengangkat isu penguatan strategi branding sebagai bentuk inovasi dalam penyebaran informasi istimewa.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho menjelaskan bahwa program Privilege selalu bekerjasama dengan lintas OPD dalam branding. Selain itu, publikasi akan terus dilakukan kepada masyarakat untuk mengetahui berbagai program khusus dari DIY. Selain sosialisasi tatap muka, fasilitas ini juga melakukan sosialisasi secara online melalui YouTube Paniradya Kaistimewan. Berbagai informasi privilese dan uang privilese dapat dilihat melalui online ini.

DIDUKUNG:

Kepresidenan G20 Indonesia, momentum pemulihan dunia dari krisis global

“Melalui YouTube semua kegiatan yang berhubungan dengan Danais bisa dilihat, bisa berupa rumah tidak layak huni, showroom UMKM yang saat ini mulai berkembang setelah mendapat dukungan dana khusus,” ujarnya dalam kegiatan tersebut.

Sosialisasi tatap muka tidak harus formal, tetapi juga informal. Ia mencontohkan dengan datang langsung ke kampung liburan untuk bertemu dengan pengurus koperasi dan membahas berbagai hal terkait pengembangannya.

“Masih ada yang formal, tapi ada juga yang informal. Mudah-mudahan sesuai dan bisa efektif,” ujarnya.

Srie Nurkyatsiwi, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, mengatakan privilese branding dilakukan bersamaan dengan pengembangan koperasi dan UKM di bidang DIY. Proses branding terus dilakukan melalui proses komitmen kolaboratif tidak hanya oleh layanan tetapi juga oleh dukungan sivitas akademika dari OPD lain. Selama ini banyak dana yang digunakan untuk pengembangan UMKM.

“Salah satunya branding terkait pembinaan UMKM, kita sama-sama branding dan koperasi. Salah satunya Sibakul, yang terus didesak, branding itu perlu dibenamkan juga di interior kita, kalau tidak merasa kebutuhan internal branding itu sulit,” ujarnya.

Joko Mursito, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, dalam kesempatan itu mengatakan sejumlah program menggunakan Danais di Kulonprogo menggunakan branding. Semoga mudah dikenal dan diakses oleh masyarakat. Salah satunya adalah Sambanggo, program mengunjungi tempat-tempat wisata di kawasan pesisir dan pegunungan. Program tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya pengelola pariwisata, karena didukung oleh berbagai program.

Ia mengatakan keberadaan YIA dan penetapan Borobudur sebagai destinasi wisata prioritas membuat Kulonprogo mengikuti perkembangan zaman. Dimulai dengan revisi Ripparda dengan visinya tentang pariwisata kolaboratif berbasis budaya yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

“Makanya kita harus selesaikan semuanya. Kami selalu menyebarkan visi di masyarakat. Nama Sambanggo kita cap, Sambang Kulonprogo, jadi lahir di masa pandemi,” ujarnya.

Pakar branding ISI Jogja, Fauzie Helmy, menilai branding yang dilakukan Pemprov DIY cukup inovatif dalam hal keistimewaan. Beberapa di antaranya menggunakan nama unik berdasarkan budaya Jawa, sehingga unsur budaya masih melekat padanya. Inovasi brand ini menyamai jumlah orang-orang kreatif di Jogja dan menjadi kekayaan Jogja untuk lebih maju dari kota-kota lain. Di sisi lain, dukungan finansial ini menciptakan ekosistem tersendiri untuk membuat berbagai sektor berjalan lebih baik. Branding tidak bisa dilakukan sekali atau dua kali, harus terus menerus agar bisa terhubung ke seluruh elemen masyarakat.

“Misalnya di Kulonprogo ada Sambanggo, di Dinas Koperasi UKM ada Sibakul, kemudian ada Pak Raji dari Paniradya, yang tidak bisa ditiru daerah lain. Kita sekarang bisa melihat bahwa Sibakul akhirnya diterima oleh semua orang, termasuk Logo Danais. , tetapi ketika Danais mulai di mana-mana, perlahan akhirnya mulai muncul. Akhirnya, semua ekosistem harus disertakan. Sehingga branding bisa diterima oleh semua orang,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button