Peringatan 37 tahun Jogja kembali, koleksi lengkap serangan umum 1 Maret di Monjali - WisataHits
Yogyakarta

Peringatan 37 tahun Jogja kembali, koleksi lengkap serangan umum 1 Maret di Monjali

TEMPO.CO, jakarta – Bagi anda yang berkunjung ke Yogyakarta dan transit area jalan lingkar utara, Anda akan menemukan bangunan berbentuk kerucut yang ikonik. Bangunan kerucut tersebut merupakan museum yang dikenal dengan Tugu Kembali Jogja (Monjali).

Awal berdirinya Monjali

Kutipan dari halaman Monjali Jogja, konon ide pendirian Monjali datang dari Kolonel Soegiarto, Wali Kota Yogyakarta saat itu. Gagasan ini diterbitkan oleh Soegiarto pada tahun 1983. Ide pendirian museum ini akhirnya resmi dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 1985 yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII serta upacara adat penanaman kepala kerbau.

Pembangunan Monjali dilakukan dengan banyak perhitungan. Karena titik pusat bangunan ini merupakan titik imajiner yang menghubungkan titik-titik penting di kawasan Yogyakarta.

Akhirnya pada tanggal 6 Juli 1989 museum ini selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Nama Yogya Kembali juga terkait dengan nama museum berbentuk kerucut ini. Alasan dipilihnya nama Yogya Kembali adalah untuk memperingati Yogyakarta yang berhasil direbut oleh para pejuang pihak Belanda pada tanggal 29 Juni 1949.

koleksi

Sebagai museum, ada beberapa koleksi di Monjali diantaranya:

1, replika pakaian militer, berbagai gaya pakaian tentara, polisi khusus, gerilyawan, tentara mahasiswa, Hei hotentara daerah, hingga pakaian Kadet vaadright.

  1. Pistol dan berbagai jenis senjata api hasil rampasan diperoleh oleh para pejuang di pihak Belanda.
  2. Diorama Suharto, Diorama ini menunjukkan situasi ketika Suharto sedang merencanakan taktik penyerangan untuk ofensif umum 1 Maret.
  3. Tandu Jendral Soedirman, tandu yang dipakai Jendral Soedirman saat bergerilya pada masa Perang Revolusi.

Tugu ikonik kembalinya Jogja

Monumen Kembali Jogja memiliki bentuk yang unik dan ikonik yaitu kerucut. Bangunan berbentuk kerucut memiliki tiga lantai yang dilengkapi dengan perpustakaan dan ruang serbaguna. Di pintu masuk tertulis nama 422 pahlawan yang gugur di kawasan Kodam III Yogyakarta. Bangunan museum memiliki tiga lantai, lantai 1 berisi empat ruang museum, lantai dua berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 adalah ruang Garbha Graha.

EIBEN HEIZIER

Baca: Di Monjali, Mahasiswa Kenang WR Supratman

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita Tempo.co terbaru dan berita unggulan di saluran Tempo.co Update Telegram. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button