Penyandang disabilitas di kudus telah dilatih membuat batik Ecoprint - WisataHits
Jawa Tengah

Penyandang disabilitas di kudus telah dilatih membuat batik Ecoprint

Kudus, Jawa Tengah (ANTARA) — Penyandang tunanetra dan gangguan jiwa dari Balai Pelayanan Sosial Penyandang Cacat Pendowo, Kudus, Jawa Tengah pada Rabu menerima pelatihan pembuatan batik ecoprint untuk meningkatkan kemandiriannya.

Pelatihan berlangsung di objek wisata Taman Krida Kudus, diikuti oleh 20 penyandang tunanetra. Sedangkan penderita gangguan jiwa hingga 12 orang.

Menurut Direktur Pusat Pelayanan Sosial Disabilitas Pendowo Pendowo Kudus, Sundar di Kudus, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas agar tidak lagi bergantung pada orang tua atau orang lain di masyarakat.

Untuk pemasarannya nanti, kata dia, pihaknya akan difasilitasi dengan pembentukan galeri untuk difabel dan lansia (Dance Girl).

Selain itu, lanjutnya, akan dipromosikan secara online dan bekerjasama dengan instansi terkait di Kudus untuk mempromosikan karya para penyandang disabilitas.

Sulistiyono (40), salah satu peserta tunanetra, mengaku baru pertama kali dilatih sehingga kesulitan merangkai daun di atas kain.

Baca Juga:Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Keseruan Penyandang Disabilitas di Kudus Tuan Rumah Lomba

Keterbatasan dalam indera penglihatan mereka, mereka hanya merasakan ketika memilih daun dengan bantuan instruksi yang menyertainya melalui indera peraba mereka.

“Mudah-mudahan, sekarang saya tahu jalan saya, saya bisa memulai bisnis saya sendiri karena tidak memerlukan banyak keahlian dalam seni tie-dye,” katanya.

Sebelumnya, diakuinya, panti asuhan diajari berbagai kerajinan, seperti membuat gantungan baju dari kawat dan keset.

Instruktur Ecoprint Dasa Gentawati mengatakan kerudung pashmina dipilih karena sederhana dan banyak beredar di pasaran.

“Selain itu, Ecoprint sedang naik daun dan memiliki nilai jual yang tinggi. Bahkan bisa masuk pasar ekspor,” ujarnya.

Ia berharap pelatihan ini dapat bermanfaat bagi mereka sehingga nantinya bisa membuka usaha sendiri.

Harga eceran pasmina di pasaran berkisar antara Rp 135.000 hingga Rp 350.000 per potong. Sedangkan menurut Dasa Gentawati, harga kaos berkisar antara Rp 350.000 hingga Rp 600.000.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas di Kudus Gelar Upacara Peringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Baca Juga: Batik Cipratan Buatan Penyandang Disabilitas di Temanggung, Jawa Tengah Diburu Pembeli

Source: jateng.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button