Peningkatan aktivitas dieng tidak mempengaruhi pariwisata - WisataHits
Jawa Barat

Peningkatan aktivitas dieng tidak mempengaruhi pariwisata

Peningkatan aktivitas dieng tidak mempengaruhi pariwisata

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyebut peningkatan aktivitas di Gunung Dieng tidak mempengaruhi pariwisata

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Tursiman Kabupaten Banjarnegara mengatakan meningkatnya aktivitas Gunung Dieng tidak mempengaruhi sektor pariwisata di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng.

“Kunjungan wisatawan masih tinggi karena baru bisa dijangkau sekitar 5.600 orang hingga pukul 15.00 WIB kemarin saja. Kalau datang sore bisa lebih banyak lagi,” ujarnya saat dihubungi Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Menurutnya, sejak pukul 23.00 WIB pada Jumat (13/01) peningkatan status Gunung Dieng dari normal menjadi awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bukan masalah bagi Dinparbud Kabupaten Banjarnegara.

Ia mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng PVMBG Surip dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, peningkatan aktivitas Gunung Api Dieng hanya terjadi di titik-titik tertentu.

“Pegunungan Dieng itu luas, mulai dari Banjarnegara, Wonosobo, Batang dan sekitarnya. Sedangkan peningkatan aktivitas saat ini hanya terjadi di Kawah Sileri dan Kawah Timbang,” kata Deputi Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekda Banjarnegara.

Menurutnya, kawah lain di Dieng seperti Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, Air Mancur Jalatunda, dll masih aman untuk dikunjungi. Meski begitu, dia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke Dieng untuk selalu waspada.

Tursiman mengaku pihaknya menutup sementara Kawah Sileri untuk kunjungan wisatawan, sehingga wisatawan yang ingin mengunjungi kawah tersebut hanya bisa melihatnya dari jarak 1.000 meter, sesuai anjuran PVMBG.

“Sebenarnya Kawah Sileri tidak bisa kita tutup total karena disana ada fasilitas jalan umum untuk masyarakat, yang penting jangan terlalu dekat. Kalau mau mengamati ya dari jarak 1.000 meter,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara itu.

Sedangkan Cradle Crater bukan tujuan wisata dan mendapat perlakuan khusus karena berada di kawasan pertanian.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Alif Faozi Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Alif Faozi saat dihubungi terpisah, juga mengakui bahwa penaikan status waspada tersebut Gunung Dieng tidak berdampak pada kunjungan wisatawan ke Dieng.

“Alhamdulillah turisnya masih on schedule, dan masih ada booking untuk weekend depan. Kemarin banyak wisatawan yang bertanya tentang informasi yang beredar di media sosial,” ujarnya.

Karena itu, kata dia, pihaknya telah mencanangkan beberapa zona di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, salah satunya zona candi, danau dan Kawah Sikidang, sejauh aman untuk dikunjungi.

Sedangkan zona peningkatan aktivitas berada di wilayah barat yaitu Lagetan atau Kawah Timbang yang sudah lama dikenal berbahaya sehingga tidak dijadikan tujuan wisata.

Selain itu, Kawah Sileri sebenarnya tidak direkomendasikan untuk kunjungan wisatawan sejak zaman dahulu, karena sering terjadi peningkatan aktivitas, sehingga wisatawan yang berkunjung tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah.

Apalagi saat musim hujan seperti sekarang, tanah gundul di sekitar Kawah Sileri larut dengan air dan bisa terjadi penyumbatan yang berpotensi menimbulkan letusan freatik (letusan yang didorong oleh uap air), padahal bahasa orang Dieng ‘Kentut’ adalah .” jelasnya.

Dengan demikian, kata Alif, kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan tetap aman bagi wisatawan.

Sumber: Antara

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button