Penguatan jamu sebagai alternatif pengobatan berbasis ilmiah - WisataHits
Jawa Timur

Penguatan jamu sebagai alternatif pengobatan berbasis ilmiah

Karanganyar (ANTARA) – Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan sedang dalam proses alih fungsi dari lembaga penelitian dan pengembangan menjadi lembaga pelayanan. .

Fungsi penelitian yang sebelumnya melekat di Aula Besar akan dialihkan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebuah lembaga pemerintah non kementerian.

Pusat yang berlokasi di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah itu tidak lagi melakukan penelitian. Saat ini, lembaga tersebut sedang melakukan transisi untuk memberikan pelayanan kesehatan tradisional, yaitu wisata kesehatan, pendidikan, pelayanan pengujian, penyediaan produk tanaman obat dan obat tradisional di Indonesia.

Pusat tersebut sebelumnya memiliki klinik jamu, yang merupakan klinik berorientasi layanan. Ke depan, pelayanan kesehatan tradisional akan diprioritaskan dan mulai menjauh dari fungsi utama penelitian.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional diprioritaskan antara lain pasien yang datang berobat diperiksa oleh dokter yang berkompeten. Namun ada yang eksklusif yaitu pengobatan di klinik ini menggunakan jamu atau jamu tradisional. Inilah keunikan pelayanan klinik, yang tidak dapat ditemukan di rumah sakit dengan pengobatan konvensional.

Selain itu, kawasan Tawangmangu memiliki banyak jenis wisata, seperti wisata alam, budaya, kuliner, wisata religi dan lain sebagainya. Aula ini juga cocok untuk pengembangan wisata kesehatan, wisatawan domestik dan mancanegara bisa datang ke Tawangmangu untuk pelayanan wisata kebugaran.

Wellness tourism ditujukan bagi wisatawan yang ingin meningkatkan kebugarannya tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Potensi tempat wisata yang kini tersedia antara lain jamu, wisata kebun tanaman obat, tanaman aromatik, menghirup udara pegunungan yang segar dan yoga. Hal ini dapat menyegarkan pikiran setelah merasa lelah dari pekerjaan dan hiruk pikuk kota.

Selain itu, salah satu unit kerja penelitian dan pengembangan kesehatan tradisional memberikan edukasi kepada wisatawan yang datang dengan pengenalan tanaman obat dan manfaatnya, untuk menambah pengetahuan wisatawan khususnya para pelajar yang berkunjung ke balai di Tawangmangu.

Pusat ini juga menawarkan layanan pengujian dengan memiliki laboratorium dengan peralatan dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Orang dapat menguji tanaman obat untuk mengetahui zat kimia apa yang dikandungnya atau diidentifikasi.

Pusat ini juga menyelenggarakan penelitian tanaman obat dari hulu hingga hilir, termasuk penelitian pengetahuan lokal etnomedis, budidaya tanaman obat, tanaman pasca panen, fitokimia, praklinis, klinik dan formulasi.

Ristoja

Lembaga yang bernaung di bawah Kementerian Kesehatan ini awalnya meneliti kearifan lokal etnomedis, penelitian tanaman obat dan jamu (ristoja). Hulu juga melakukan penelitian pasca panen tanaman obat. Sementara uji fitokimia dilakukan di tengah, hilirnya ada praklinik, klinik, formulasi dan sertifikasi jamu.

Banyak prestasi yang diraihnya berasal dari prestasi ristoja dengan memperoleh informasi jamu dari berbagai daerah karena penjelajahannya di pelosok nusantara, sekitar 400 suku di Indonesia, dan berhasil mengumpulkan 32.014 informasi bahan jamu. Area kerja pendopo meluas ke seluruh Indonesia.

Dari 32.014 pernyataan bahan jamu, teridentifikasi 47.466 jenis tumbuhan dan 2.848 jenis tumbuhan obat. Ini masih data dasar dan perlu verifikasi lebih lanjut. Benarkah tanaman obat dapat menyembuhkan penyakit tertentu di masyarakat dan masyarakat telah menggunakan tanaman obat secara turun temurun?

Namun, pusat membutuhkan lebih banyak studi dan penelitian untuk membuktikannya secara ilmiah. Hal ini dapat dilakukan di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), universitas dan rumah sakit. Instansi lain dapat menggunakan data ristoja yang ada di aula untuk eksplorasi lebih lanjut.

Terkait budidaya tanaman obat, pusat telah berhasil merekomendasikan varietas lokal stevia atau tanaman pemanis di Karanganyar dan telah diajukan ke Bupati Karanganyar dan ditindaklanjuti oleh Kementerian Pertanian melalui pendaftaran ke Kementerian Pertanian. Dengan demikian, Karanganyar memiliki hak penamaan untuk varietas lokal tersebut.

Sejauh ini, pusat tersebut telah melakukan penelitian ilmiah tentang jamu dengan menguji keamanan dan efektivitas formula herbal dan menghasilkan 12 jamu ilmiah. Artinya bahan-bahan herbal tersebut telah melalui pra-klinis, studi klinis, dll. Dari hasil akhir sediaan herbal dinyatakan aman, bermutu dan efektif.

Pengujian keamanan dan efektivitas formula herbal telah mengidentifikasi 12 herbal ilmiah, yaitu herbal untuk mengobati asam urat, tekanan darah tinggi, wasir, radang sendi, kolesterol, disfungsi hati, maag atau penyakit perut, batu kemih, diabetes, kebugaran, obesitas. dan promotor ASI.

“Ke-12 herbal tersebut dapat mengatasi 12 penyakit tersebut dan telah dinyatakan aman dan efektif karena telah melalui uji klinis,” kata Kepala B2P2TOOT Kementerian Kesehatan Akhmad Saikhu.

Layanan klinik pengobatan herbal

Pelayanan Klinik Pengobatan Jamu Klinik “Hortus Medicus” Tipe A, Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 003/Menkes/Per/I/2010 tentang Kesucian Jamu Dalam Kesehatan penelitian berbasis layanan yang aman, berkualitas tinggi dan memastikan obat herbal yang efektif.

Klinik Saintifikasi Obat Herbal didirikan pada tahun 2007 dan telah berada di gedung baru sejak 30 April 2012 sebagai rumah penelitian herbal inovatif “Hortus Medicus” sebagai tempat studi klinis dengan perawatan rawat inap.

Tenaga penunjang terdiri dari 8 dokter, 3 apoteker, 9 lulusan D3 Farmasi, 5 perawat, 2 analis kesehatan, 3 rekam medis dan 1 ahli gizi. Klinik SJ telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Dasar hukum lembaga tersebut adalah pemberian pelayanan tanaman obat atau jamu di masyarakat oleh Klinik Penyucian Jamu yaitu Permenkes No.003/2010.

Masyarakat menerima baik obat tradisional maupun penelitian untuk memperoleh data dan informasi untuk menyediakan obat berbasis bukti sehingga masyarakat terlindungi dari penggunaan bahan berbahaya.

Aula menunjukkan dan membuktikan bahwa banyak ramuan tradisional yang benar-benar efektif. Ini diberikan kepada masyarakat dengan 12 ramuan herbal yang telah bersertifikat ilmiah. Pasien yang datang setelah berkonsultasi dengan dokter kemudian diberikan ramuan tradisional sesuai dengan jenis obat penyakit yang diderita.

Selain itu, klinik juga memberikan pelayanan dengan menyediakan ramuan herbal kemudian mengecek dan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah pemberian herbal.

Pasien Klinik SJ sebelum pandemi COVID-19 yang dirawat di Tawangmangu Karanganyar rata-rata sekitar 120 orang per hari. Selama masa pandemi, klinik hanya menyediakan pasien telemedicine online, dengan jumlah pasien berkisar 20 orang/hari. Sejak Desember 2021, setelah kasus COVID mereda, klinik ini kembali membuka layanan on-site dengan rata-rata jumlah pasien lebih dari 50 orang/hari.

Pasien yang datang berobat dirawat oleh delapan dokter yang berkompeten. Para pasien tersebut berasal dari berbagai daerah seperti kabupaten dan kota di Solo Raya, Jawa Tengah dan Magetan, Madiun, Ponorogo, Kediri di Jawa Timur.

Seorang pasien kencing batu dari Klaten, Jawa Tengah datang ke klinik ini untuk berobat. Pasien awalnya datang berobat setiap enam bulan sekali dan diberikan obat herbal untuk mengobati kencing batu.

Ramuan yang diberikan direbus dengan air dan diminum tiga kali sehari. Kondisi pasien membaik dan pasien sekarang datang ke klinik untuk jangka waktu satu bulan. Setelah pasien meminum ramuan herbal yang disiapkan oleh klinik ini, hasilnya membaik dan penyakitnya tidak kambuh lagi.

tur kebugaran

Dalam pengembangan untuk implementasi yang lebih luas, pusat membuka layanan wisata kebugaran atau kunjungan wisata ilmiah di wilayah Tawangmangu.

Wisata kebugaran yang ditawarkan kepada wisatawan saat mengunjungi wisata jamu antara lain profiling melalui video berdurasi 14 menit dengan menceritakan kegiatan dari hulu hingga hilir kemudian membahasnya.

Wisata kebugaran melalui edukasi kepada masyarakat tentang tanaman obat dan obat tradisional. Wisatawan disuguhkan dengan kegiatan wisata kesehatan jamu. Untuk pelajar dikenakan biaya Rp 2.000/orang, pelajar Rp 3.000/orang, dan umum Rp 5.000/orang.

Wisatawan diajak ke taman, laboratorium obat tradisional, klinik dan etalase toko jamu. Taman aromatik menghadap Gunung Lawu di Tlogodlingo, Gondosuli Tawangmangu, Karanganyar, menawarkan keindahan yang menyehatkan jiwa dan menyegarkan tubuh. Pengunjung dapat belajar tentang berbagai tanaman aromatik dan obat di kebun daerah.

Kebun untuk wisata kebugaran adalah tempat produksi, pameran tanaman obat aromatik, rumah kaca, pembibitan, kebun teh dan lain-lain.

Staf Biro memberikan pendidikan dan memperkenalkan tanaman obat yang berguna bagi kehidupan manusia untuk generasi berikutnya.

Jumlah pengunjung wisata fitnes di hall sebelum pandemi COVID-19 rata-rata 10.000 orang per tahun, namun selama pandemi turun drastis menjadi hanya sekitar 1.000 orang per tahun karena pembatasan pengunjung. Namun, setelah pandemi mereda, jumlah kunjungan mencapai 5.000 orang hingga Agustus 2022.

Puskesmas optimistis kunjungan pasien ke klinik dan wisata fitnes akan meningkat seiring dengan menurunnya kasus aktif COVID-19, sehingga semakin banyak warga yang mengenal tanaman obat dan menggunakan obat tradisional untuk kesehatan.

Berdasarkan bukti dan pengalaman empiris, jamu merupakan ramuan berkhasiat yang telah digunakan secara turun temurun sejak nenek moyang. Nenek moyang cukup pintar untuk mewariskan ramuan itu ke generasi berikutnya.

Bahan berbasis empiris yang diuji keamanan dan kemanjurannya dalam studi pra-klinis diberikan kepada pasien yang menjadi subjek penelitian dalam studi klinis Fase 1 dan 2 di Klinik Saintifikasi Obat Herbal dan jaringannya.

Bahan-bahannya, terbukti aman dan efektif dalam studi klinis, kemudian diajukan ke penelitian untuk ditetapkan sebagai herbal ilmiah oleh Komisi Saintifikasi Obat Herbal Nasional. Sebanyak 12 ramuan herbal diakui dan mendapat sertifikat.

Meski telah berganti fungsi, pusat tersebut tetap mendukung pengembangan industri jamu berbasis kearifan lokal, penelitian dan pengembangan tanaman obat dan jamu, serta rekomendasi kebijakan.

Efektivitas bahan herbal yang didukung oleh penelitian menunjukkan bahwa obat herbal akan menjadi pengobatan alternatif di masa depan.

Penerbit: Achmad Zaenal M
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button