Pengembangan wisata religi di desa Majasto: Akses parkir gratis - WisataHits
Jawa Tengah

Pengembangan wisata religi di desa Majasto: Akses parkir gratis

RADARSOLO.ID – Setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19, pemerintah Desa Majasto di Kecamatan Tawangsari mulai bangkit membangun wilayahnya. Salah satunya adalah pembukaan akses jalan baru menuju Kompleks Makam Bumi Arum yang dikenal sebagai kawasan wisata religi. Memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pengunjung.

Sejumlah pekerja mulai meratakan tanah gundukan kompleks makam Bumi Arum dalam beberapa pekan terakhir. Ada yang membelah batu, membelah tanah hingga membuat penanda dari potongan bambu.

Ini adalah kegiatan pembukaan akses jalan baru dari tempat parkir langsung menuju masjid dan kompleks makam Bumi Arum. Pekerjaan dipercepat dari pagi hingga sore. Dibimbing langsung oleh Kepala Desa (Kades) Majasto Rudi Hartono.

Pintu masuk baru ini sengaja dibuka untuk memudahkan akses pengunjung menuju kompleks makam keturunan kerajaan Majapahit di sana. Pembangunan jalan akses dengan panjang 150 meter dan lebar 2 meter direncanakan.

“Kita buka jalan masuk dulu karena masih banyak batu besar, bambu dan semak belukar. Kita akan meratakan tanah terlebih dahulu. Setelah itu baru dibangun jalan,” kata Rudi kemarin (4/11).

Menurut rencana kepala desa, jalan baru akan dibangun mulai dari tempat parkir di sisi barat. Kelilingi puncak nisan tanah liat dari Arum hingga ke area masjid.

“Idenya berawal dari kekhawatiran jemaah haji meninggalkan kendaraannya di tempat parkir. Apalagi jika itu adalah ziarah malam. Tempat parkirnya jauh dari pemukiman dan tidak ada yang mengawasi,” tambah Rudi.

Setelah pembangunan jalan baru selesai, jamaah, warga, dan umat dapat memarkir kendaraannya langsung di halaman masjid. Tanpa harus khawatir meninggalkan kendaraan di tempat parkir lama.

“Agar jemaah dan jemaah bisa menjalankan ibadah dengan nyaman dan aman. Apalagi kebanyakan jemaah haji yang berhari-hari di sini,” kata Rudi.

Meski bukit itu akan dibagi, ada beberapa lahan milik warga yang akan terkena dampak jalan baru tersebut. Untungnya, warga merasa lega. Mereka bahkan mendukung rencana tersebut.

“Warga secara tegas menyetujui ini karena negara mereka memiliki koneksi jalan. Terlepas dari luas tanah yang digunakan jalan, mereka ikhlas,” jelasnya.

Namun, proyek jalan baru ini tidak akan selesai dalam sekejap mata. Rencananya akan dibangun dalam tiga tahun. Penyesuaian anggaran desa.

“Fase awal panjangnya sekitar 20 meter. Saat membersihkan bebatuan dan bambu barongan. Anggarannya Rp 15 juta – Rp 20 juta dari dana desa. Ada juga bantuan dari lembaga swadaya masyarakat,” kata kepala desa. (kwl/fer)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button