Pengelompokan yang beragam mempersulit penjualan barang, sistem zona harus tepat - WisataHits
Jawa Timur

Pengelompokan yang beragam mempersulit penjualan barang, sistem zona harus tepat

KOTA BATU – Meski pembangunan Pasar Among Tani di Kota Batu masih berlangsung. Pedagang pasar terus-menerus mengungkapkan harapan mereka untuk kemajuan pasar. Salah satu hal yang dianggap serius oleh para pedagang adalah bahwa sistem zona harus benar-benar tepat. Sehingga semua barang yang dijual oleh para pedagang dapat dijual secara merata.

Salah satu pedagang sayur di pasar pemukiman kembali, Maslikah, mengatakan Pasar Among Tani di Kota Batu perlu ditata dengan baik dan adil ke depan. “Misalnya, pedagang sayur berkumpul dengan pedagang ikan, daging, dan tempe. Karena kalau hanya dikelompokan dengan sayur-sayuran saja tidak akan laku,” ujarnya.

Maslikah menjelaskan jika pembeli biasanya berbelanja satu arah. Jika Anda membeli sayuran, beralihlah ke tempe atau daging. “Jika sistem zona hanya dibuat untuk sayuran, pembeli yang ingin beralih ke departemen ikan atau daging otomatis malas,” jelas ibu dua anak ini.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa penataan pasar harus dinegosiasikan dengan orang-orang yang memahami detail kondisi pasar sehari-hari. Karena para dealer yang telah lama berada di pasarlah yang memahami perilaku pembeli selama bertahun-tahun. Dengan begitu, suara mereka akan dibutuhkan nantinya saat zonasi. Sehingga ketika pasar bekerja, semua orang bisa mendapatkan keuntungan darinya. Pembeli tidak perlu jauh-jauh, dealer juga bisa dengan mudah menjualnya.

“Tidak hanya organisasi penjualan, tapi saya berharap pasar harus bersih dan nyaman. Mohon jumlah toilet bersih dan mushola diperbanyak,” kata Maslikah. Ia percaya jika lingkungan pasar dapat dijaga dalam keadaan bersih dan teratur, pembeli akan merasa nyaman dan betah. Sehingga mereka bisa rajin berbelanja di pasar untuk kebutuhan sehari-hari.

Seorang pedagang sepatu bernama Martiningsih juga mengungkapkan harapan lain. Ia sepakat bahwa sistem zona yang hanya membagi satu jenis barang justru akan menurunkan penjualan bahkan tidak laku. “Hanya saran untuk desain pasar ke depan, pengecer sepatu harus dipasangkan dengan pakaian. Pembeli mau praktis, setelah cek baju pasti beli sandal atau sepatu,” jelasnya.

Alasan dia antara sepatu dan baju bisa satu paket. Jadi orang yang belanja baju dan baju tidak perlu berjalan jauh untuk sampai ke barang lain yang sebenarnya bisa dijadikan zona.

Sementara itu, pedagang grosir Sumirah mengatakan: Saya berharap pasar antara Tani akan berkembang dengan lancar dan tepat waktu. “Harapan saya untuk pasar adalah kebersihan harus diutamakan. Pengecer dan pembeli merasa sama-sama nyaman. Jika diperlukan, Pemkot Batu akan menyediakan petugas kebersihan Sehingga kebersihan pasar tetap terjaga seperti di pusat perbelanjaan,” pungkasnya.

Ia meyakini, saat kondisi pasar bersih dan tertib, banyak orang akan datang berbelanja. Selain itu, Batu merupakan kota wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Jika pasarnya bagus dan indah, kemungkinan besar juga akan menarik wisatawan. (jika/tutup).

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button