Pengelola pariwisata di Sleman dihimbau untuk sadar pengelolaan sampah - WisataHits
Yogyakarta

Pengelola pariwisata di Sleman dihimbau untuk sadar pengelolaan sampah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman mengimbau kepada pengelola destinasi wisata di Bumi Sembada untuk sadar akan pengelolaan sampah.

Apalagi di musim hujan. Gerakan pengelolaan sampah yang baik tidak hanya dapat melestarikan keindahan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi, serta kesediaan destinasi wisata untuk menyambut wisatawan yang datang.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid mengatakan gerakan bersih destinasi wisata sebenarnya sudah disosialisasikan.

Mulai dari desa wisata Pancoh, Importantsari, kemudian lanjut ke kawasan Tlogo Putri, Kaliurang.

Baca Juga: Kegiatan Vaksinasi Covid-19 Dihentikan di Gunungkidul Karena Kekurangan Vaksin

Diharapkan destinasi wisata dan desa liburan lainnya dapat mengikuti gerakan ini sehingga dapat membuang sampahnya sendiri atau setidaknya membersihkan kawasan wisata secara rutin.

“Di (desa wisata) Kelor mereka mengelola sampahnya sendiri. Bagaimana pemborosan bisa menjadi berkah. Jadi didaur ulang dan hanya sisanya yang dibuang. Tapi setidaknya mereka mengurangi sampahnya,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).

Ishadi mengatakan pengelolaan sampah mandiri saat ini sangat penting.

Selain itu, TPA terpadu di Piyungan, Bantul sudah kelebihan beban dan akan segera ditutup.

Oleh karena itu, pengelola wisata diharapkan mulai mengelola sampahnya sendiri.

Selain itu, saat musim hujan, pengelola pariwisata dihimbau untuk berhati-hati dengan peningkatan kesiapsiagaan bencana.

Secara khusus, potensi bencana hidrometerologi. Manajer harus siap dan bereaksi terhadap semua kemungkinan situasi.

“Kami menghimbau agar lebih berhati-hati dalam meningkatkan pengendalian kerusakan. Dengan kondisi jika terjadi bencana hidrometeorologi, apa yang harus kita lakukan, kita harus siap menghadapinya. Saya kira pengelola pariwisata siap menghadapi segala kemungkinan,” kata Ishadi.

Mantan Prambanan Panewu mengungkapkan ada tiga potensi bahaya di Kabupaten Sleman.

Yakni Gunung Merapi di utara, longsor di Perbukitan Prambanan dan kemungkinan banjir Sungai Progo di barat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button