Pengelola pariwisata di Bandung Barat perlu waspada terhadap kesiapsiagaan bencana - WisataHits
Jawa Barat

Pengelola pariwisata di Bandung Barat perlu waspada terhadap kesiapsiagaan bencana

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pengelola pariwisata di Kabupaten Bandung Barat harus sadar akan kesiapsiagaan bencana. Pasalnya, keberadaan sejumlah objek wisata di kawasan Sesar Lembang saat ini menjadi sorotan sejumlah pihak.

Pasalnya, minimnya pemahaman dan fasilitas mitigasi yang mendukung dikhawatirkan akan membingungkan pengunjung saat terjadi bencana.

Kepala Biro Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Heri Partomo mengatakan, badan siaga bencana sebenarnya lebih banyak berada di bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.

Namun, mengingat ada sejumlah destinasi wisata yang lokasinya berdekatan dengan tempat yang dianggap rawan bencana, tentu hal itu menjadi tanggung jawab Disparbud.

“Hanya saja terkait badan penanggulangan kerusakan di kawasan objek wisata ini, kami baru menyampaikan kewaspadaan bencana kepada pengelola properti pariwisata,” ujarnya saat ditemui di kantor Disparbud KBB, Kamis, 1 Desember 2022.

“Jadi bagaimana jika terjadi bencana dan langkah apa yang harus diambil,” lanjutnya.

BACA JUGA: Sengketa lahan sekolah mengganggu proses belajar mengajar siswa

Sementara dari sisi pelatihan, pihaknya tahun ini telah melatih sejumlah objek wisata perlindungan sipil.

“Sumbernya langsung dari BPBD dan beberapa pihak yang terkait dengan bencana tersebut,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam pelatihan perlindungan sipil pihaknya telah menyampaikan setidaknya objek wisata tersebut sudah memiliki standar perlindungan seperti jalur evakuasi dan titik kumpul.

“Kalau titik temu sudah ada, tapi untuk jalur evakuasi itu, yang saya lihat masih terkait dengan jalur evakuasi erupsi gunung. Sesar Lembang masih belum ada,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pengelola tidak terlalu mempedulikan kondisi saat bencana melanda. Gempa bermagnitudo 5,6 yang terlihat di Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu, bagaimanapun, telah digunakan oleh sejumlah pihak untuk penilaian. Terutama untuk pengelola wisata.

“Kami akan berupaya mengajak rekan-rekan manajemen untuk bersama-sama menyikapi berbagai kondisi yang tidak terduga saat terjadi bencana,” jelasnya.

Dari segi waktu, lanjutnya, pihaknya masih berupaya menyesuaikan dengan kondisi saat ini seluruh tempat wisata di Bandung Barat yang baru pulih dari pandemi COVID-19.

“Jadi jika suatu objek wisata baru saja dihidupkan kembali, maka harus menghadapi situasi bencana ini lagi, dikhawatirkan kunjungan akan kembali lagi. Kasihan juga pengelola destinasi wisata,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, pihaknya perlahan akan mengkomunikasikan langkah apa yang harus disiapkan jika terjadi bencana seperti yang terjadi di Cianjur.

“Kita harus mewaspadai segala kondisi, terutama dalam situasi cuaca ekstrim yang terkadang berubah-ubah tidak jelas. Termasuk tetap waspada dan berhati-hati saat mengunjungi destinasi wisata manapun,” pungkasnya.

(sepupu)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button