Penduduk desa Janjang mengubah batu alam menjadi kerajinan meja yang unik - WisataHits
Jawa Tengah

Penduduk desa Janjang mengubah batu alam menjadi kerajinan meja yang unik

TIMESINDONESIA, BLORA – Selain dikenal dengan wisata religi spiritual, Desa Janjang, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah juga merupakan sentra kerajinan batu alam. Tangan-tangan terampil warga mampu mengubah lempengan batu alam menjadi meja yang unik dan bernilai ekonomis.

Lempengan batu alam yang diambil dari perbukitan hutan diolah menjadi table top yang menawan oleh puluhan warga setempat.

Rata-rata, meja pelat tebal 10 cm dan panjang 2 x 1 meter dan tinggi 2 x 1,5 meter, tetapi semua ukuran relatif tergantung pada apa yang tersedia di alam.

Kepala Desa Mbah Ngasi mengatakan, ketertarikan terhadap lempengan batu ini berawal dari ketidaksengajaan ketika salah satu pengunjung makam Mbah Janjang yang sudah sering datang sejak tahun 1963 tertarik untuk memiliki meja batu yang sama dengan meja batu kuno di Mbah. makam Janjang.

“Awalnya peninggalan lempengan batu diletakkan di dekat pintu masuk makam Mbah Janjang. Nah, biasanya batu itu digunakan untuk mengobrol dengan tamu. Akhirnya ternyata dia tertarik karena sudah berkali-kali datang ke meja dan menginginkannya,” katanya kepada Times Indonesia, Sabtu (16/7.2022).

Mbah Ngasi yang juga juru kunci makam Mbah Janjang mengatakan, produksi kerajinan meja batu ini sudah berlangsung selama 3 tahun. Peminatnya berasal dari kalangan tertentu di luar kota.

produksi-batu-alam-a.jpgGerbang menuju area makam Mbah Janjang. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)

“Ya sampai sekarang yang sering beli adalah pengunjung makam seperti Tuban dan Semarang,” ujarnya.

Mbah Ngasi menambahkan, produksi terbatas pada permintaan. Soal harga, bisa nego atau ikhlas, karena proses produksinya lama, dan bidang ekstraksi materialnya cukup sulit, begitu juga dengan produk langka.

“Yang dari Tuban pernah kasih uang 40jt saat kita kirim 8 lempengan batu besar dan kecil. Yang dari Semarang pernah beli 40 juta, di dalamnya 4 lempengan batu besar dengan bonus tambahan tiang meja dump atau jati. Semua pesanan kami kirim sampai ke rumah pembeli,” katanya.

Mbah Ngasi pun bersyukur atas kehadiran para peminat bongkahan batu dari desanya. “Alhamdulillah, setidaknya kami bisa memberikan tambahan lapangan pekerjaan kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung fasilitas produksi mengaku hasil kerajinan batu alam tersebut sangat bagus. “Kalau dipasang di rumah pasti keren. Bisa dijadikan meja atau hiasan dinding,” ujarnya.

**)

Dapatkan update informasi pilihan harian dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button