Pendidikan anak usia dini membantu mencegah perilaku koruptif sejak usia dini - WisataHits
Yogyakarta

Pendidikan anak usia dini membantu mencegah perilaku koruptif sejak usia dini

Memuat…

Himpaudi melihat PAUD berperan penting dalam pencegahan perilaku koruptif sejak dini. Foto/Khusus.

JAKARTA – Himpaudi menerbitkan buku 30 best practice pencegahan korupsi di satuan pendidikan anak usia dini (PAUD). Himpaudi memperkirakan korupsi bisa dicegah sejak usia muda.

Netti Herawati, Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), mengatakan PAUD merupakan dasar pencegahan korupsi sejak dini. Itu karena setiap anak dilahirkan dengan potensi yang jujur, tetapi apa yang didengar, dilihat, dan dialami oleh seorang anak tersimpan di dalam otaknya. Kemudian ingatan inilah yang menentukan sikap, tindakan dan perilaku jujur ​​anak di kemudian hari.

Baca Juga: Liburan Tiba, 3 Museum Baru di Indonesia Ini Layak Jadi Destinasi Wisata

“Tingginya tingkat korupsi dan budaya ketidakjujuran bergantung pada pendidikan yang memungkinkan pembelajaran dan pembiasaan. Maka ini menjadi memori yang mendasari perilaku korup atau tidak. Orang dewasa saat ini bergantung pada pembelajaran dan ingatannya sejak dini, jadi kami yakin PAUD adalah fondasi pencegahan korupsi,” ujar Netti dalam keterangan resmi, Sabtu (17/12/2022).

Karena itu, lanjut Netti, peran guru sangat penting pada tahap ini. Menurutnya, PAUD yang berkualitas harus memiliki guru yang profesional dalam mengembangkan nilai kejujuran. Netti juga mengatakan, guru PAUD ditugasi menciptakan generasi penerus bangsa yang bergizi dan sehat.

Peluncuran buku 30 praktik terbaik pencegahan korupsi pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, yang dihadiri seminar bertajuk Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini Pencegahan Korupsi di Indonesia, yang dihadiri 30 finalis mengenali pendidik PAUD Pejuang dari berbagai daerah di Indonesia serta 250 peserta dari Himpaudi provinsi, kabupaten/kota, kecamatan DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tenggara, Yogyakarta dan Lampung.

Juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Ketua Dewan Pertimbangan Himpaudi Fasli Jalal Pusat, Kepala Perpustakaan Nasional diwakili oleh Kepala Pusat Layanan Informasi, dan Ketua KPK diwakili oleh Ketua Direktur Jaringan Pendidikan KPK.

Baca Juga: Mendikbud Minta Pemda Prioritaskan Kebutuhan Guru

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan salah satu pondasi pendidikan karakter adalah kejujuran. Oleh karena itu, kurikulum Merdeka memasukkan karakter sebagai bagian integral dari pembelajaran di kelas.

“Semakin cepat kita melakukan pendidikan antikorupsi, semakin baik bagi Indonesia. Pendidikan karakter perlu berbasis proyek agar nilai-nilai jujur ​​tersebut dapat dikembangkan dalam kehidupan nyata,” jelas Nadiem.

Selain itu, dengan kejujuran, santri menjadi santri pancasila yang cerdas dan berkarakter. Mereka juga akan menerapkan nilai-nilai jujur ​​dalam kehidupan sehari-hari. “Tidak hanya guru di PAUD, tapi harus ada di rumah bersama orang tua,” pungkas Nadiem.

Seminar nasional yang dibarengi dengan penerbitan buku Praktik Pengembangan Nilai Jujur di Satuan PAUD ini juga diisi dengan penyerahan penghargaan dari Himpaudi kepada Mendikbud. Penghargaan ini diberikan atas komitmen Nadiem dalam memahami diskriminasi terhadap pendidik PAUD selama 17 tahun melalui RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

(nz)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button