Pendeta UAD Buka Wisata Edukasi Astrocamp Tinalah di Kulonprogo, Berikut Detailnya - WisataHits
Yogyakarta

Pendeta UAD Buka Wisata Edukasi Astrocamp Tinalah di Kulonprogo, Berikut Detailnya

WAKTU INDONESIA, YOGYAKARTA – Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan atau Pastron UAD membuka wisata edukasi Tinalah Astrocamp. Wisata berkemah dan melihat bintang lengkap ini berlangsung di desa wisata Tinalah, Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pendeta UAD Yudhiakto Pramudya mengatakan kegiatan ini bertepatan dengan musim liburan sekolah. Ia berharap, wisata edukasi ini bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk berlibur sekaligus belajar.

“Desa Wisata Tinalah selalu diupayakan menjadi desa yang berorientasi wisata edukasi,” kata Yudhiakto kepada TIMES Indonesia, Kamis (30/6/2022).

Sebelum Astrocamp di Desa Wisata Tinalah, Samigaluh, Kulonprogo, Sabtu-Minggu (25-26/6/2022), kegiatan serupa juga berlangsung di Baron Techno Park, Gunungkidul, DIY dan Hutan Kemit, Cilacap, Jawa Tengah.

“Tinalah Astrocamp mendapat dukungan penuh dari Pastron,” kata Yudhiakto.

Menurutnya, kawasan desa wisata di Kulonprogo memiliki potensi untuk pengembangan wisata edukasi, termasuk night sky education. Peserta astrocamp yang terdiri dari mahasiswa sarjana dan universitas diberi kesempatan untuk menggunakan tiga teleskop, yaitu Skywatcher BK120, Skywatcher BK909 dan Bresser AR90.

Teleskop ini, kata Yudhiakto, mampu mengamati bintang, bulan, matahari, dan gugus atau gugus bintang. Gugus termasuk objek samar yang hanya bisa dilihat dengan teleskop. Para peserta dibuat terkagum-kagum dengan benda-benda langit yang begitu gelap, yang setelah diteliti ternyata banyak sekali ilmunya.

langit berbintang.jpg

Selain itu, para peserta belajar bagaimana menggunakan peta bintang, baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk aplikasi di smartphone. Berbagai rasi bintang terlihat di langit desa wisata Tinalah, yang bisa dimanfaatkan oleh para peserta sebagai alat bantu navigasi.

Dongeng tentang langit juga dihadirkan kepada para peserta, salah satunya tentang Summer Triangle. Astrocamp kali ini juga bertepatan dengan penampakan dini hari beberapa planet. Peserta belajar tentang cincin Saturnus, badai Jupiter dan bulan alami, dan memerahnya Mars.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta tentang astronomi, sesi lokakarya tentang rasi bintang disajikan secara interaktif. Peserta dapat membawa pulang alat peraga yang mereka buat.

Mereka juga belajar mengisi lembar observasi seolah-olah mereka adalah astronom profesional. Berbagai pertanyaan tentang konstelasi dan planet dilontarkan oleh para peserta. Pemandu Astrocamp yang terdiri dari mahasiswa S-1 dan S-2 Fisika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Sastra Inggris memberikan penjelasan dengan cekatan.

Yudhiakto menambahkan, Tinalah Astrocamp sangat cocok sebagai media pendidikan sekaligus liburan bagi mahasiswa. Selain berkemah dan melihat bintang, peserta diajak menikmati keindahan alam desa peristirahatan.

Kemudian aliran Sungai Tinalah memberikan kesegaran setelah peserta aktif mengikuti senam pagi. Keindahan lingkungan di desa wisata harus dilestarikan demi menjaga bumi sebagai satu-satunya planet yang saat ini dapat dihuni oleh manusia.

Hewan nokturnal atau nokturnal seperti kunang-kunang mudah ditemukan oleh peserta Astrocamp. Jumlah hewan ini semakin berkurang dengan bertambahnya cahaya yang berlebihan atau yang disebut dengan polusi cahaya.

Ia menjelaskan, sumber polusi cahaya di perkotaan biasanya berasal dari lampu kota, lampu gedung, dan lampu reklame. Jadi polusi cahaya tidak hanya mengganggu ekosistem, tetapi juga menghalangi orang untuk mengamati langit. Karena jumlah bintang yang terlihat semakin berkurang.

Senada dengan Yudhiakto, aktivis Desa Wisata Astrocamp Galuh Alif Fahmi Rizki menambahkan bahwa sebagai kamp pendidikan, tidak hanya mengajarkan tentang kehidupan dan kegiatan di luar ruangan. Peserta juga dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan dalam rangka melestarikan bumi dan langit. Anda juga akan belajar kearifan lokal dengan mengenalkan budaya dan kuliner Kulonprogo.

“Wisata edukatif di Desa Tinalah Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo dalam bentuk Astrocamp yang digagas oleh Pendeta UAD ini menjadi peluang bagi para penggiat wisata untuk mengoptimalkan potensi desa sebagai sumber belajar yang unik dan inovatif,” ujar Rizki.

**)

Dapatkan update informasi pilihan harian dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button