Pendapatan pariwisata Gunungkidul diperkirakan mencapai Rp 28,8 miliar - WisataHits
Yogyakarta

Pendapatan pariwisata Gunungkidul diperkirakan mencapai Rp 28,8 miliar

Pendapatan pariwisata Gunungkidul diperkirakan mencapai Rp 28,8 miliar

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul perlu bekerja lebih keras untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Sebab, target yang ditetapkan lebih tinggi, yakni Rp 28,9 miliar tahun ini.

Pada tahun 2022, target PAD sebesar Rp27 miliar, namun realisasinya hanya sebesar Rp20,8 miliar atau 77,3% dari target. Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian mengatakan, sulit bagi PAD pariwisata untuk tercapai pada 2023.

Hal ini tidak terlepas dari target penjualan sebesar Rp 28,9 miliar yang ingin dicapai. Menurutnya, penetapan tersebut sudah melalui pembicaraan bersama dengan DPRD Gunungkidul.

“Sudah ditetapkan dan targetnya lebih tinggi dari yang akan dicapai pada 2022,” kata Aldian kepada wartawan, Minggu (15/1/2023).

Ia mengakui target PAD pada 2022 tidak tercapai karena hanya bisa tercapai 77,3% dari target Rp 27 miliar. Namun, target penjualan tahun ini sudah ditetapkan dan departemen berusaha memenuhinya.

BACA JUGA: Warga Tepus Gunungkidul minum air hujan karena menurut mereka lebih sehat dan enak

“Semoga pencabutan kebijakan PPKM dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan. Mudah-mudahan tahun 2023 tidak ada lagi bencana alam yang bisa mempengaruhi kunjungan,” ujarnya.

Badan telah melakukan penilaian capaian tahun 2022. Salah satunya membahas PAD pariwisata yang tidak mencapai target.

Ia menilai tidak tercapainya PAD karena beberapa faktor, mulai dari bencana alam hidrometeorologi dan gelombang tinggi. Meski begitu, pandemi belum benar-benar mereda dan kenaikan harga BBM membantu memenuhi target.

“Jangan lupa akhir tahun juga tidak ada liburan bersama untuk itu berdampak,” ujarnya.

Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan akan terus melakukan pengawasan. Salah satunya menyangkut berbagai permasalahan di sektor pariwisata.

“Setiap tiga bulan kami membuat rekomendasi pengawasan yang disampaikan kepada bupati untuk perbaikan,” katanya.

Endah mencontohkan pemantauan kuartal IV 2022, masih ada rekomendasi terkait kemungkinan kebocoran pajak. Ia mengimbau OPD terkait untuk meningkatkan pengawasan dan meminimalisir adanya oknum yang berpotensi mengganggu upaya pencapaian tujuan PAD pariwisata.

“Tidak hanya masalah pejabat penarikan yang disorot, tetapi kami juga menyerukan intensifikasi dan ekstensifikasi upaya penarikan. Salah satunya memperkuat sosialisasi tiket elektronik,” dia berkata.

Endah meyakini target PAD dapat dicapai dengan menekan potensi tumpahan, serta upaya berinovasi dan mendorong pariwisata secara masif.

“Jadi sebenarnya ada berbagai potensi kebocoran yang perlu ditekan karena bisa mempengaruhi pendapatan yang dihasilkan,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button