Penari Gandrung Sewu Banyuwangi memiliki asuransi kecelakaan - WisataHits
Jawa Timur

Penari Gandrung Sewu Banyuwangi memiliki asuransi kecelakaan

Banyuwangi (ANTARA) – Sebanyak 1.248 penari yang akan tampil di Festival Gandrung Sewu Banyuwangi dijamin asuransi kecelakaan pemerintah setempat.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, bantuan premi asuransi kecelakaan diri merupakan upaya untuk melindungi pelajar.

“Ini sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah kabupaten kepada bakat yang sedang berlatih keras untuk mempersiapkan Festival Gandrung Sewu. Asuransi ini memberikan perlindungan untuk menghindari risiko yang mungkin mereka hadapi selama proses pelatihan hingga saat pelaksanaan,” kata Bupati Ipuk usai meninjau gladi bersih Festival Gandrung Sewu di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Jumat.

Gandrung Sewu merupakan agenda pariwisata tahunan yang diadakan secara rutin di Kabupaten Banyuwangi sejak tahun 2012.

Festival ini kembali digelar di tepi pantai Marina Boom pada Sabtu 29 Oktober 2022, dipentaskan oleh lebih dari seribu penari dan menampilkan atraksi seni kolosal di tepi pantai dengan panorama Selat Bali.

Bagian bakat Peserta diseleksi dari hampir 3.000 siswa SD dan SMP yang terdaftar hingga terpilih 1.248 peserta.

Mereka datang tidak hanya dari sekolah umum, tetapi juga dari madrasah dan sekolah berbasis pesantren di seluruh Banyuwangi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda menjelaskan, pihaknya memberikan dukungan asuransi selama dua bulan (September dan Oktober) dengan jaminan pertanggungan berupa kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia atau cacat tetap, serta jaminan biaya pengobatan menjadi .

“Mereka seniman, jadi kami mendaftarkan asuransi dengan segmentasi minat atau bakat,” kata Bramuda.

Sedangkan Gandrung Sewu kali ini mengusung tema “Sumunare Tlatah Blambangan” yang berarti kemegahan Bumi Blaman.

Dari kerajaan Blambangan yang saat itu dilanda wabah penyakit, bahkan putri raja yang bernama Dewi Sekardadu pun tertular.

Tidak ada yang bisa menyembuhkan sampai seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak datang ke Blambangan.

“Isu ini kami angkat sebagai semangat kebangkitan Banyuwangi pascapandemi. Hal ini sesuai dengan slogan yang digagas oleh Bupati Banyuwangi yaitu ‘Banyuwangi Rebound’,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button