Pemuda Oro-Oro Ombo diajak mengedukasi bisnis kopi - WisataHits
Jawa Timur

Pemuda Oro-Oro Ombo diajak mengedukasi bisnis kopi

BATU – Para pemuda desa Oro-Oro Ombo terus berupaya mengembangkan produk kopi khas Kota Batu. Hal ini sebagai upaya untuk merevitalisasi ekonomi lokal yang potensinya belum sepenuhnya tergarap.

Ketua Karang Taruna Desa Oro-Oro Ombo Kusmiantoro mengatakan industri kopi kini digemari semua kalangan. Untuk melakukan ini, kursus pelatihan kopi tentang proses branding harus dilakukan. “Sebenarnya kami ingin para pemuda di desa Oro-Oro Ombo memiliki produk kopi kelas wahid. Karena point of sale sudah ada,” ujarnya dalam sesi latihan yang digelar di El Hotel Kartika Wijaya, Rabu (26/10).

Kusmiantoro mengatakan, rencana branding produk khas desa ini akan diberi nama “Kopi Panderman”. Selain itu, penciptaan produk ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi kaum milenial. “Ya, pada dasarnya ide kreatif ini dikembangkan untuk para pemuda di Desa Oro-Oro Ombo,” tambahnya.

Di sisi lain, salah satu petani kopi milenial di Batu, Oktavianus, Dwi Suhermanto mengakui industri kopi di Batu perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan kopi hilir sangat banyak, dan bagian hulu masih minim.

“Saat ini, kaum milenial masih menganggap petani kopi tidak keren. Padahal, petani berpotensi menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk khusus,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Herman ini mengaku tanpa disadari kedai kopi kini telah menjadi destinasi wisata yang menarik. Selain itu, kopi juga memiliki nilai pelestarian. “Jadi tanaman kopi ini bisa menyimpan air hujan sehingga tidak langsung menyentuh tanah. Artinya kopi dapat mengurangi erosi dan memiliki nilai lingkungan yang penting,” jelas pemilik salah satu kafe tersebut. (jika/sampul)

BATU – Para pemuda desa Oro-Oro Ombo terus berupaya mengembangkan produk kopi khas Kota Batu. Hal ini sebagai upaya untuk merevitalisasi ekonomi lokal yang potensinya belum sepenuhnya tergarap.

Ketua Karang Taruna Desa Oro-Oro Ombo Kusmiantoro mengatakan industri kopi kini digemari semua kalangan. Untuk melakukan ini, kursus pelatihan kopi tentang proses branding harus dilakukan. “Sebenarnya kami ingin para pemuda di desa Oro-Oro Ombo memiliki produk kopi kelas wahid. Karena point of sale sudah ada,” ujarnya dalam sesi latihan yang digelar di El Hotel Kartika Wijaya, Rabu (26/10).

Kusmiantoro mengatakan, rencana branding produk khas desa ini akan diberi nama “Kopi Panderman”. Selain itu, penciptaan produk ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi kaum milenial. “Ya, pada dasarnya ide kreatif ini dikembangkan untuk para pemuda di desa Oro-Oro Ombo,” tambahnya.

Di sisi lain, salah satu petani kopi milenial di Batu, Oktavianus, Dwi Suhermanto mengakui industri kopi di Batu perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan kopi hilir sangat banyak, dan bagian hulu masih minim.

“Saat ini, kaum milenial masih menganggap petani kopi tidak keren. Padahal, petani berpotensi menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk khusus,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Herman ini mengaku tanpa disadari kedai kopi kini telah menjadi destinasi wisata yang menarik. Selain itu, kopi juga memiliki nilai pelestarian. “Jadi tanaman kopi ini bisa menyimpan air hujan sehingga tidak langsung menyentuh tanah. Artinya kopi dapat mengurangi erosi dan memiliki nilai lingkungan yang penting,” jelas pemilik salah satu kafe tersebut. (jika/sampul)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button