Pemkot Malang Berencana Bongkar Pagar Tugu Alun-Alun, DPRD Ingatkan Jam Kerja

WAKTU INDONESIA, MALANG – Keinginan Pemkot Malang untuk menuntaskan pembongkaran pagar di Lapangan Tugu ditentang DPRD Kota Malang.

Dalam rapat paripurna pernyataan agenda walikota tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah TA 2022, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengatakan pihaknya pesimistis dengan waktu penyelesaian pembongkaran Tempat Tugu Malang.

“Kami bersama 45 dewan yang di dalamnya Narsum ikut serta khususnya DPUPRPKP akan menganalisis dan mengkaji penjelasan pembangunan Lapangan Tugu ini. Kami pesimis dengan waktu pelaksanaannya,” kata Made, Senin (29/8/2022).

Selain itu, lanjut Made, pihaknya meyakini pembongkaran pagar di Lapangan Tugu masih bisa ditunda. Namun, jika pemerintah kota dapat bertindak tepat waktu, pembongkaran itu sah.

“Kami hanya takut dengan waktu yang terbatas. Kualitas (pembongkaran) juga harus diperhatikan,” katanya.

Karena Made tak mau salah langkah dengan persetujuan anggaran pembongkaran dari PAK (Anggaran Keuangan Perubahan).

“Kota Malang jangan salah ditambang, kami takut kalau kurang bagus. Orang-orang akan memprotes kami,” katanya.

Perlu diketahui, pembongkaran pagar di Alun-Alun Tugu Malang nantinya bertujuan untuk mengoptimalkan jalur pedestrian. Semula, pekerjaan pembongkaran direncanakan akan dilakukan pada akhir tahun 2022 dengan anggaran Rp 2 miliar.

Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan, pembongkaran bisa selesai tepat waktu dengan kualitas terbaik. Ia akan kembali menghubungi DPRD Kota Malang untuk memastikan pengerjaannya.

“Insya Allah kami akan komunikasikan kembali dengan DPRD tentang niat kami membongkar pagar tersebut,” kata Sutiaji.

Ia juga menyadari pihaknya akan menonton pertunjukan atau mempercepat pembongkaran pagar di Lapangan Tugu agar bisa selesai tepat waktu.

Setelah dibongkar, akan dibuat trotoar yang menjorok ke dalam untuk pejalan kaki dengan lebar sekitar empat meter. Sutiaji pun menegaskan akan merombak total Taman Alun-Alun Tugu.

Keinginan ini, lanjut Sutiaji, bertujuan untuk membangun Jalur Wisata Pusaka Kota Malang. Rute akan berangkat dari kawasan Kayutangan Heritage menuju Tugu Square menuju kawasan Stasiun Baru kota Malang.

“Jadi nanti wisatawan yang berangkat dari Timur (Alun-Alun Tugu) bisa lebih mudah dengan hanya berjalan kaki, dan rutenya akan kami siapkan,” ujarnya.

“Kami tahu bagaimana ramainya Kayutangan sekarang. Kami berharap tempat Tugu bisa menjadi satu dengan Kayutangan hingga mencapai stasiun,” pungkasnya.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id