Pemkot Jogja terus menerapkan kebijakan one gate system bagi wisatawan selama masa Covid-19
Merdeka.com – Pada Minggu (03/07), jalan-jalan di Yogyakarta mengalami kemacetan sehingga menyebabkan kemacetan di beberapa tempat. Kondisi ini terjadi karena semakin banyak wisatawan yang datang ke Jogja untuk berlibur mengingat musim liburan sekolah telah dimulai.
Di sisi lain, kasus Covid-19 kembali meningkat. Menurut situs resmi Covid-19, jumlah kasus aktif di Indonesia masih mencapai 16.919 pada Senin (4/7). Menurut situs corona.jogjakota.go.id, berdasarkan data yang dihimpun, Pemkot Yogyakarta terus mengintensifkan vaksinasi di beberapa kelurahan. Hingga Minggu (3/7), 39 orang terkonfirmasi terjangkit Covid-19 di berbagai kecamatan di Kota Yogyakarta.
Sejauh ini, vaksinasi masih dilakukan di Yogyakarta. Meski target imunisasi nasional masih belum tercapai, upaya imunisasi pemerintah patut diapresiasi. Hingga saat ini, 201.565.306 orang telah menerima dosis pertama vaksin. Selain vaksinasi, pemerintah juga melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 melalui penerapan pedoman sistem gerbang bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
2 dari 2 halaman
Prosedur Sistem Satu Gerbang
Pemerintah Kota Yogyakarta memberlakukan aturan untuk menekan penyebaran Covid yang datang dari luar kota. Pemerintah masih menerapkan Sistem Satu Pintu untuk bus wisata yang akan masuk ke Yogyakarta. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.
©jatengprov.go.id
Aturan tersebut akan diterapkan 24 jam sehari selama pandemi. Menurut visitjogja.jogjaprov.go.id, bus wisata harus terlebih dahulu memasuki Terminal Giwangan untuk memverifikasi kelengkapan dokumen kartu vaksin Covid-19 bagi penumpang.
Setelah itu, jika dokumen yang dipersyaratkan sudah terpenuhi, bus dengan rombongan wisata baru akan diperbolehkan mengunjungi tempat-tempat wisata di Jogja.
Kebijakan tersebut tetap dijalankan untuk menahan dan menekan penyebaran Covid-19 di Yogyakarta. Mengingat Covid-19 berada dalam kondisi terburuknya setahun yang lalu, hampir semua sektor lumpuh.
[mff]
Source: www.merdeka.com