Pemkot Batu menyiapkan anggaran khusus untuk mengatasi bau TPA-Tlekung - WisataHits
Jawa Timur

Pemkot Batu menyiapkan anggaran khusus untuk mengatasi bau TPA-Tlekung

Pemkot Batu menyiapkan anggaran khusus untuk mengatasi bau TPA-Tlekung

Bau sampah TPA Tlekung sudah menjadi masalah tahunan yang kerap dikeluhkan warga setempat. (MVoice/Pemkot Batu)

SUARA WARNA – Warga sekitar masih mengeluhkan bau TPA TPA Tlekung. Masalah yang sudah berlangsung lama ini belum terselesaikan. Pemkot juga menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu hanya setengah hati dalam menangani keluhan warga.

Sejumlah warga yang kecewa menyampaikan keluhannya melalui spanduk. Isinya “trash e mambu trash e, jaluk closed opo piye” (sampah bau sampah, minta ditutup atau gimana)”.

Kepala Desa Junrejo Andi Faizal Hasan mengatakan bau sampah yang menyengat di TPA Tlekung belum bisa dihilangkan dengan baik. Bau busuk sering terjadi pada malam hari.

“Bau busuk TPA TPA Tlekung dikeluhkan warga sekitar. Bahkan, setiap malam sekitar pukul 19.00, bau busuk TPA TPA Tlekung sampai di desa Junrejo. Padahal jarak Desa Junrejo dari TPA Tlekung sekitar 2,5 kilometer,” kata Faisal.

Baca juga:
Bawaslu Batu membuka rekrutmen pengawas desa/kelurahan, 30 persen perempuan

PADes Boost, Bulukerto optimalkan sektor pariwisata berbasis potensi desa

Laga Arema-Kalimantan akhirnya ditunda

Bantu kurangi emisi gas rumah kaca, TPA Tlekung layak jadi percontohan nasional

Dia mengungkapkan, bau busuk TPA TPA Tlekung yang menerpa Desa Junrejo merupakan masalah klasik yang belum terpecahkan. Karena itu, dia mendorong otoritas terkait untuk mengambil pendekatan yang lebih serius terhadap masalah ini.

“Jangan hanya bergerak di awal. Kemudian tidak lebih. Bau sampah mengganggu pernapasan warga sekitar sehingga mempengaruhi kondisi kesehatan,” kata Faisal

Baca juga:
Proses pengerukan menjadi penyebab bau menyengat TPA Tlekung

Bau sampah TPA Tlekung tak segera hilang, warga mengancam akan mengambil tindakan

Akibat kesalahpahaman, kendaraan pengangkut sampah asal Desa Junrejo dilarang memasuki TPA Tlekung

Sementara itu, Plt Wali Kota Batu Zadim Efisiensi menanggapi kritikan masyarakat terkait bau sampah di TPA Tlekung. Setelah mengecek lokasi. Ternyata bau menyengat itu berasal dari tumpukan sampah lama.

“Tempat pembuangan sampah lama sudah dibongkar. Jadi, saat dibongkar, keluar bau tidak sedap. Timbunan sampah lama akan ditambang, dimusnahkan dan diolah dengan mesin pirolisis,” ujarnya.

Untuk mencegah bau sampah lama berhembus ke pemukiman pada malam hari, Zadim meminta aparat melakukan kegiatan pemindahan gunungan sampah pada malam hari untuk meminimalisir bau sampah.

Dia juga menyerukan penyemprotan eko-enzim dan penyiraman jeruk nipis secara teratur untuk mengurangi bau sampah.

Baca juga:
Program pemilahan sampah rumah tangga belum efektif mengurangi paparan TPA Tlekung

DLH Kota Batu bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengurangi beban sampah TPA-Tlekung

Wacana perluasan TPA Tlekung masih dalam kajian Pemprov Jatim

Dia meminta maaf kepada warga setempat atas ketidaknyamanan ini. Zadim memastikan timbunan sampah lama itu dimusnahkan dan diolah. TPA Tlekung sudah tidak berbau lagi.

Zadim juga mengatakan karena lokasi TPA Tlekung berada di Desa Tlekung. Ia meminta kepada Kepala DLH Kota Batu untuk lebih memperhatikan Desa Tlekung agar masyarakat setempat dapat merasakan manfaat positif dari TPA tersebut. (Akhir)

“Pertama, mungkin bisa diserap oleh tenaga kerja. Kemudian masyarakat setempat bisa mendapatkan gas metana,” katanya.

Selain itu, ia berjanji Desa Tlekung mendapat perhatian khusus dari Pemkot Batu. Dengan mengakomodir upaya masyarakat desa. Perhatian khusus ini terwujud ketika masyarakat desa Tlekung dan Junrejo membutuhkan pembangunan. Pemkot Batu akan menyiapkan anggarannya.

“Ini untuk membantu masyarakat di Desa Tlekung dan Junrejo menjadi lebih maju dan sejahtera. Kami menyediakan mereka dengan anggaran khusus. Selain anggaran ADD, DD dan bagi hasil pajak dan biaya,” kata Zadim.

Pemkot Batu juga menyatakan TPA Tlekung kekurangan sampah organik untuk bahan baku kompos. Pihaknya berharap warga sekitar, khususnya pengelola restoran atau hotel, dapat membuang sampah organik di TPA Tlekung. Padahal sejumlah besar petugas DLH siap mengumpulkan sampah organik tersebut.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan mengatakan, pihaknya akan segera mengikuti instruksi tersebut. Terutama terkait petunjuk cara mengangkut sampah pada malam hari untuk meminimalisir bau sampah sampai ke pemukiman warga sekitar.

“Minggu depan kami minta petugas memindahkan tumpukan sampah pada malam hari. Hal ini untuk meminimalisir bau sampah. Selama ini pemindahan dilakukan pada jam kerja,” ujarnya.

Pihaknya terbuka menerima kritik dari warga sekitar terkait masalah bau sampah tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengolahan sampah di TPA Tlekung. Untuk terus mencari solusi bersama. Karena masalah sampah bukan hanya soal negara. Selain itu, Kota Batu merupakan kota wisata.

“Saat libur Nataru kemarin, 180 ton sampah masuk ke TPA Tlekung setiap hari. Ini adalah angka yang sangat luar biasa. Jadi mari kita cari solusi bersama untuk mengatasi masalah sampah ini,” ujarnya. (Akhir)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button