Pemkot Bandung menyiapkan strategi mengantisipasi lonjakan puncak kasus Covid-19 - WisataHits
Jawa Barat

Pemkot Bandung menyiapkan strategi mengantisipasi lonjakan puncak kasus Covid-19

Kasus diperkirakan akan terus meningkat pada minggu kedua dan ketiga bulan Juli.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Presiden Joko Widodo memperkirakan puncak kasus Covid-19 di Tanah Air yang dipicu oleh subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5, akan terjadi mulai pekan depan. Prediksi ini untuk jumlah kasus pada 3 Juli yang mencapai 1.614 kasus dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada minggu kedua dan ketiga Juli.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, Kota Bandung terus menunjukkan tren peningkatan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir. Lonjakan itu, kata dia, harus disikapi dengan tetap menerapkan dan menerapkan protokol kesehatan PerawatanProtect dan menyelesaikan dosis vaksinasi.

“Ada kekhawatiran kita tidak boleh lengah karena kebanyakan asimtomatik atau gejala ringan, tapi karena mobilitasnya sangat tinggi dan sangat terbuka maka akan mempercepat penularan masyarakat,” kata Ahyani saat tiba di Met Selasa di Balai Kota Bandung. (05/07/2022).

Ditanya soal kemungkinan puncak lonjakan kasus yang diperkirakan terjadi bulan ini, Ahyani mengatakan, Pemkot Bandung sudah menyiapkan strategi, yakni mengintensifkan 3T.Pelacakan, pengujian, dan perawatan). Dia juga meyakinkan bahwa tujuannya pengujian (Penelitian) tidak mengalami penurunan, meskipun Kota Bandung sebelumnya menunjukkan tren penurunan kasus.

“Kami tetap ada 1.000 sehari, meskipun dari WHO misalnya 2.500 seminggu sudah cukup bagi kami. Tapi kami menyimpannya di sana (pengujian 1.000/hari), maka jika ada peningkatan kasus, pihak rumah sakit juga sudah melakukan pencegahan dan logistik sudah kami siapkan semua,” jelas Ahyani.

Berdasarkan data terbaru kasus Covid-19 di Kota Bandung, tercatat 355 kasus aktif tingkat positif sebesar 3,07 dan BOR sebesar 8,98 persen. Meski naik cukup tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, Ahyani yakin kasus harian akan kembali terkendali.

“(Lonjakan) jelas berbahaya dan mempengaruhi produktivitas dan operasi kami. Tapi kita hanya harus tetap waspada, jangan panik, ikuti sarannya, seperti mengikuti prosedur kesehatan dan divaksinasi,” katanya.

Strategi lain yang dilakukan Pemkot Bandung, kata Ahyani, adalah meningkatkan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat selain menjaga tujuan pemeriksaan. Upaya pendidikan tersebut dapat disalurkan melalui lembaga pendidikan, tempat wisata, ruang publik, dan lain-lain.

“Jangan merasa lelah dan lengah, tetap pakai masker terutama saat beraktivitas di dalam ruangan atau di kendaraan dan di tempat umum. Lalu kita lakukan 5M lagi, selesaikan sampai pemacu. Kami menerapkan 3P,” kata Ahyani.

Ia mengaku kasus Covid-19 Kota Bandung masih terbilang terkendali mengingat hampir semua tersangka hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala. Tren peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh beberapa indikator, salah satunya adanya subvarian baru Covid-19 BA4 dan BA5 yang telah terdeteksi di beberapa daerah.

“Kami tahu bahwa peningkatan kasus ini disebabkan oleh sub-varian baru yang mempercepat penyebaran dan juga pelonggaran banyak kegiatan. Dan ada juga faktor dari masyarakat yang kurang berhasil,” ujarnya.

“Kalaupun tidak ada sampel langsung dari kami (Kota Bandung), kami tidak menganggap itu yang utama, karena mobilitas penduduk sangat tinggi, dan bisa diharapkan Kota Bandung sudah (BA4 dan BA5), meski ada Belum ada sampel langsung,” katanya.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button