Pemkab Sragen Tunda Pembukaan Boyolayar Sailing - WisataHits
Jawa Tengah

Pemkab Sragen Tunda Pembukaan Boyolayar Sailing

SAGEN – Pemerintah Kabupaten Sragen sedang mempersiapkan pengembangan pariwisata dengan menggunakan Waduk Kedung Ombo (WKO). Yaitu Berlayar Boyolayar dari Dermaga Gunung Kemukus ke Kawasan Wisata Boyolayar di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang. Namun, komponen keamanan harus menjadi perhatian utama.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto menegaskan faktor keamanan menjadi faktor utama bagi wisatawan, terutama saat menggunakan wisata air di WKO. Karena daerahnya cukup dalam dan berbahaya.

“Saya telah meminta otoritas transportasi untuk memeriksa kelayakan dan kesiapan operasional kapal. Jangan sampai merugikan dan merugikan wisatawan,” kata Tatag, Selasa (2/8).

Selain itu, ditegaskan semua wisatawan menggunakan pelampung tanpa terkecuali. Juga, operator kapal harus profesional dan tidak terlalu banyak bekerja. Jadi faktor keamanannya terjamin. Sekadar informasi: Sailing adalah paket wisata berlayar di perairan WKO.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan rencana pelayaran di Boyolayar masih belum final. Tidak ada perahu di Dermaga Gunung Kemukus. Sedangkan dalam prosesnya, butuh waktu hingga 2 jam 30 menit untuk sampai di Boyolayar.

Ada paket antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per orang. Satu perahu bisa menampung sekitar 20 orang. Penumpang mendapatkan snack dan air minum kemasan. Kemudian Anda bisa menikmati pecel dari penjualnya dari atas kapal.

Selama persidangan, penumpang berhenti di kandang untuk memberi makan ikan. Selain itu, ada juga Nyi Ageng Serang Petilasan untuk berziarah.

“Kandang harus dibuat keamanan (aman), sekarang hanya bisa digunakan untuk memberi makan ikan. Saya baru saja meluncur ke dermaga di Boyolayar untuk makan siang,” katanya.

Bupati menambahkan, perlu adanya kerjasama lintas BUMDes. Seperti Desa Pendem, Ngargotirto dan Ngargosari. Jika tidak ada kerjasama antar desa, maka akan menjadi masalah.

“Kami belum memulainya karena belum siap. Rencana awal Suro kemarin, tapi belum siap,” jelasnya.

Selain itu, ada hal lain yang dapat digunakan di sekitar WKO, seperti B. Kebun lengkeng saat sedang musimnya. Ada satu lagi gedung de Kraton milik investor, tapi macet. Kemudian pengelola juga bisa bekerja sama dengan pemilik kandang.

“Perjalanan perahu selama 2,5 jam cukup membosankan. Jadi kita harus berpikir untuk mengambil penumpang di jalan,” katanya. (din/adi/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button