Pemkab Lumajang dan TNBTS cari solusi atasi banjir bandang di Ranupani
FGD dengan topik “Sinergi dan Kolaborasi Mengelola Masa Depan Ranupani”
Malang – Tiga tahun terakhir, Desa Wisata Ranupani dilanda banjir bandang dengan lumpur tebal. Bahkan Ranupani menjadi salah satu fokus pengembangan pariwisata pemerintah Kabupaten Lumajang dan pemerintah pusat.
Akibat banjir bandang, lumpur memenuhi jalan hingga sebagian masuk ke kawasan Danau Ranupani. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pendangkalan permukaan danau bahkan sedimentasi.
Menyikapi hal tersebut, Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) “Sinergi dan Kolaborasi Mengelola Masa Depan Ranupani” di Aula Kantor Balai Besar Malang, Rabu. (19/10).
Selain Bupati Lumajang Thoriqul Haq, acara tersebut juga dihadiri tokoh masyarakat dari Desa Ranupani, akademisi, ketua OPD terkait di lingkungan Pemkab Lumajang, perwakilan dari Balai DAS Brantas, pemerhati lingkungan dan relawan di Ranupani.
Dalam kesempatan itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi pendangkalan dan sedimentasi dengan melakukan normalisasi Danau Ranupani dan melakukan beberapa kegiatan pembersihan gulma Salvinia moelsta.
“Revitalisasi danau sudah kita rencanakan, kita pengerukan danau, normalisasi danau, bagaimana jika hujan, air yang jatuh ke lumpur tidak langsung masuk ke danau agar tidak terjadi sedimentasi,” ujarnya.
Namun, hal ini dianggap tidak mampu jika upaya jangka panjang tidak dilakukan. Upaya lain adalah mengubah pola tanam di lahan pertanian.
Dari proses diskusi panjang dalam FGD tersebut, beberapa hal yang disepakati yaitu, penggalakan pola pertanian dan pengelolaan lingkungan di sekitar Danau Ranupani yang berorientasi pada pencegahan bencana, pembangunan hijau dan berkelanjutan, serta pengelolaan kawasan Ranupani dengan bentang alam. pendekatan berbasis dan prioritas solusi Permanen melalui konsolidasi lingkungan, konsolidasi infrastruktur dan konsolidasi personel yang dilakukan bersama oleh para pihak.
Cak Thoriq, Bupati Lumajang, berharap dengan disepakatinya hasil pembahasan, semua pihak dapat bersinergi untuk mengambil langkah dan langkah konkrit. “Mudah-mudahan segera ada tindakan, dipercepat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat TNBTS C. Hendro Widjanarko mengatakan, banyak persoalan yang perlu diselesaikan untuk menata Ranupani ke arah yang lebih baik.
Ia berharap melalui FGD akan terjalin komunikasi dan sinergi baik oleh pengambil kebijakan maupun masyarakat. Sehingga berdampak pada optimalnya program pembangunan dan pemerintahan di wilayah Ranupani.
“Forum semacam ini sangat diperlukan untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi untuk menata masa depan Ranupani yang kita cintai. Mari kita bekerja sama, saya pikir kita akan berhasil,” katanya.
Lebih lanjut, ia berharap setelah pelaksanaan FGD, akan ada hasil dan tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mendorong masyarakat Ranupani menata kehidupan bersama yang lebih baik. (Kom/merah)
Source: news.google.com