Pemkab Bantul kekurangan ASN, setiap tahun ada 400-500 orang yang pensiun
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul mencanangkan kekurangan Pegawai Negeri Sipil (ASN) setiap tahunnya.
Pasalnya, setiap tahun 400 hingga 500 ASN pensiun, namun pelatihan CPNS yang diberikan pemerintah sangat terbatas bahkan pelatihan CPNS tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengatakan, kekurangan ASN dirasakan tidak hanya oleh pemerintah Kabupaten Bantul, tetapi menurutnya hampir di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Siswa SMP Negeri 12 Yogyakarta Melatih Kreativitas Melalui Judul Karya Untuk Mengurangi Kecanduan Ponsel
Sementara di Bantul, katanya, 400 hingga 500 PNS pensiun setiap tahun.
Dengan kondisi tersebut, Pemkab Bantul mengoptimalkan ASN agar keuntungan yang ditetapkan Pemkab Bantul tidak berkurang.
Selain mengisi kekosongan, Pemkab Bantul juga mengerahkan personel non-ASN untuk membantu tugas-tugas yang ada.
“Staf non-ASN yang ada saat ini sedang kami optimalkan yakni hingga 1.800 orang yang tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), selain guru dan tenaga kesehatan,” ujarnya, Jumat (12/2/2022).
Dengan kondisi tersebut, Helmi berharap pemerintah pusat dapat membuka seluas-luasnya formasi CPNS sesuai kebutuhan daerah.
Baca Juga: Disparbud dan Oemah Wisata Sepakat Genjot Promosi dan Pengelolaan Pariwisata Wonosobo
Ia mengatakan, jumlah diklat CPNS per tahun belum bisa ditentukan, namun jumlah diklat yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak proporsional dengan jumlah pensiunan ASN.
“Oleh karena itu, jumlah formasi CPNS yang dibuka oleh pemerintah pusat tidak menentu, termasuk yang dibuka tidak sesuai dengan kebutuhan daerah,” jelasnya.
Dengan pemerintah pusat juga membatasi penerimaan tenaga kerja non-ASN, dia berharap pembukaan CPNS atau P3K diperluas sesuai kebutuhan daerah. (untuk)
Source: news.google.com
