Pemkab Bandung Barat akan merekrut PKL di Lembang untuk menata destinasi wisata

BANDING BARAT– Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kabupaten Lembang, Kabupaten Bandung Barat disiplin untuk menjual di area yang seharusnya bebas dari aktivitas dealer.

Saat ini, pihak terkait masih melakukan pendataan dan sosialisasi kepada merchant untuk menerima keputusan tersebut. Rencananya, penertiban akan dilakukan di sepanjang Jalan Raya Lembang, mulai Beatrix hingga SPBU atau sebelum simpang Panorama.

Camat Lembang Herman Permadi mengatakan, sebelum melakukan pemeriksaan dan penertiban terhadap pedagang, pihaknya sebelumnya telah melakukan sosialisasi jika pedagang tidak diperbolehkan berjualan di sepanjang jalan ini.

“Kami melaporkan adanya surat imbauan dari Satpol PP kepada PKL yang informasinya menyatakan kehadiran mereka melanggar fungsi yang diberikan pemerintah,” kata Herman, Selasa (20/9).

Pihaknya mengajak para pemangku kepentingan, termasuk pedagang kaki lima, untuk berdiskusi langsung agar rencana ini berjalan lancar dan tidak ditentang oleh pedagang. Herman mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa pengajuan yang diterima dari diler.

“Pada dasarnya, mereka telah menyadari bahwa mereka telah melakukan pelanggaran. Mereka meminta pertimbangan bisnis, upaya mereka antara lain menetapkan jam operasional dan kemudian meminta lokasi untuk direlokasi agar operasional mereka lebih tenang,” jelasnya.

Herrmann mengakui pengaturan PKL sudah pasti akan ada pembongkaran dari PKL yang berdiri di trotoar. Penertiban PKL ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk menata kawasan Lembang sebagai destinasi wisata.

“Kami akan memberi tahu pimpinan yang lebih tinggi jika solusi memang ditawarkan. Mereka mau diatur tapi juga minta tempat supaya bisa terus berusaha,” jelasnya.(Eko/Sep)

Source: pasundan.jabarekspres.com