Pemerintah Kota menyelenggarakan pameran Cross Musea di Gedung Dr. Museum Soetomo
JawaPos.com- Museum berperan penting dalam memberikan pelajaran sejarah dan nasionalisme kepada siswa. Untuk itu, Pemkot Surabaya membuka kembali Cross Museum atau Pameran Lintas Museum di Dr. Museum Soetomo diadakan di Bubutan. Kerjasama dengan berbagai museum di luar Surabaya juga terus dilakukan.
Beberapa museum berpartisipasi dalam pameran bersama. Di antaranya Museum Tubuh (Kota Batu), Museum Pos Indonesia (Bandung), serta Museum Sumpah Pemuda dan Museum Olahraga dari Jakarta. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 19-21 Oktober.
Berbagai koleksi sejarah dipamerkan. Ambil Museum Sumpah Pemuda, misalnya. Sebuah catatan lama dipajang. Pada tahun 1930, piringan hitam WR Soepratman dan Yo Kim Tjan digunakan untuk merekam lagu kebangsaan Indonesia Raya versi Keroncong.
Selain melihat koleksi sejarah, pengunjung dapat melakukan pemeriksaan mata gratis di Body Museum. Nahlatul Jannah misalnya. Selain melihat puluhan koleksi museum, warga Kabupaten Sampang juga memanfaatkannya untuk melakukan pemeriksaan mata.
Perempuan 22 tahun itu mengaku mengetahui pameran lintas musea itu dari media sosial. Di waktu luangnya, Nahlatul juga menyempatkan diri untuk mengajar Dr. Kunjungi Museum Soetomo.
“Pameran Cross-Musea adalah kegiatan yang langka. Saya dapat melihat koleksi museum yang berbeda di daerah lain secara bersamaan. Misalnya Jakarta, Bandung dan Batu. Tanpa harus mengunjungi daerah tersebut,” ujarnya.
Tugu Pahlawan Memorial dan Kurator Museum Trianmanto Agus menilai pada 10 November lalu, pameran lintas museum bermanfaat dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata dan belajar di museum. Kerjasama dengan museum lain membuat mediasi sejarah lebih beragam.
Tidak hanya tentang sejarah Surabaya. Sejarah daerah lain juga dihadirkan di satu tempat dan waktu yang sama. Untuk mencapai hal tersebut, kegiatan tersebut semakin banyak dilakukan. Tahun ini, pameran Cross-Musea diadakan tujuh kali.
“Bulan ini kami mengambil tema kebangkitan anak muda melalui berbagai koleksi museum. Topiknya diambil dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober,” kata Agus kemarin (19/10) di Gedung Dr. Museum Soetomo.
Selain untuk menarik pengunjung, pameran harus mendekatkan wisata sejarah dengan masyarakat. Anda tidak perlu berjalan jauh atau pergi ke kota tempat museum berada.
Misalnya Museum Sumpah Pemuda dan Museum Olahraga dari Jakarta. Karena adanya pameran Cross-Musea, orang tidak perlu jauh-jauh ke ibu kota untuk mengunjungi kedua museum tersebut.
Source: news.google.com