Pemerintah kota dan Yayasan Tahir membangun museum terbesar di Jawa Tengah dan menjadi ikon wisata edukasi - WisataHits
Jawa Tengah

Pemerintah kota dan Yayasan Tahir membangun museum terbesar di Jawa Tengah dan menjadi ikon wisata edukasi

Pemerintah kota dan Yayasan Tahir membangun museum terbesar di Jawa Tengah dan menjadi ikon wisata edukasi

RADARSOLO.ID – Kota Bengawan akan memiliki museum yang disebut-sebut terbesar di Jawa Tengah. Saat peletakan batu pertama (pelopor) Museum Kebudayaan, Iptek Bengawan Solo yang akan berdiri di Tanah Pedaringan, Jebres pada Rabu sore (25/1/2023). Kehadiran museum baru ini diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata.

terobosan Dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan Dato Sri Tahir sebagai investor. Dato Sri Tahir yang juga pendiri Tahir Foundation mengaku dalam sambutannya memiliki kedekatan dengan kota Solo. Dengan cara ini mereka ingin berkontribusi dalam pembangunan Kota Bengawan.

“Jelek gitu, Solo ada darahnya. Ibuku lahir di Solo. Saat kami tinggal di Solo, keluarga kami hidup dengan disabilitas. Hari ini (kemarin) kami kembali,” ujarnya.

Museum Kebudayaan, Sains dan Teknologi sedang dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Dijadwalkan akan selesai pada 25 Februari 2024.

“Kami bersyukur kepada Tuhan. Kami dijaga dalam segala hal. Dalam enam bulan kami akan menentukan operator. Pekerjaan itu harus selesai dalam dua tahun terakhir,” jelas Dato.

Setelah proyek museum selesai, keberadaannya diklaim akan menambah daya tarik pariwisata di Kota Bengawan. Bukan hanya terbesar di Surakarta, tapi juga terbesar di Jawa Tengah.

“Nanti ada tempatnya gerden batin, Pameran sains, Pertunjukan Roket dan Udara, ampiteater, penerimaan, Taman bungasebaik Kebun permakultur. Museum Kebudayaan, Iptek Bengawan Solo ini akan menjadi yang terbesar di Jawa Tengah,” ujarnya.

Sedangkan simbolisasi pelopor tanda tangan selesai Nota kesepahaman (MoU) oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dengan Dato Sri Tahir. Gibran mengaku tidak ingin terkecoh dengan pembangunan di DI Jogjakarta dan Kota Semarang. Museum yang bertujuan menjadi ikon wisata edukasi ini akan menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Solo.

“Jogjakarta dan Semarang adalah sumber pendanaan yang besar. Kalau kita (Solo) benar Tidak memadai. Makanya ada kolaborasi dengan yang lain,” kata Gibran. (ves/fer/bendungan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button