Pemerintah Kabupaten Klaten mengusulkan dua jalur khusus sepeda di jalan tol Solo-Jogja sepanjang 42 km. - WisataHits
Yogyakarta

Pemerintah Kabupaten Klaten mengusulkan dua jalur khusus sepeda di jalan tol Solo-Jogja sepanjang 42 km.

clats Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah mengusulkan jalur sepeda di sepanjang jalan tol Solo-Jogja. Usulan tersebut diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) sebagai pelaksana proyek. Dua jalur sepeda di samping jalan tol direncanakan sepanjang 42 kilometer (Km).

“Ada dukungan verbal (dari pemerintah pusat). Namun sampai disetujui, desain harus disiapkan terlebih dahulu. Rencananya dari Kartasura (Sukoharjo) hingga Purwomartani (Sleman) yang merupakan sesi pertama Tol Jogja Solo,” kata Marga Makmur (JMM), General Manager Land and Utilities PT Jogjasolo, Muhammad Amin saat berbicara pada Agustus Dihubungi melalui telepon pada Sabtu (10/9) .

Amin menjelaskan keberadaan jalur sepeda di salah satu sisi jalan tol Solo Jogja. Meski hanya sepihak, namun didesain dengan dua lajur sehingga pengendara sepeda bisa mondar-mandir di atasnya. Ada juga bagian jalur sepeda yang diusulkan dari Kartasura ke Purwomartani sepanjang 42 km.

Amin menjelaskan, jalan tol dan jalur sepeda dipisahkan oleh sekat untuk menjamin keamanan. Di sekitar jalur sepeda juga terdapat ruang terbuka hijau berupa rerumputan dan tanaman keras. Harapannya, masyarakat Goweser bisa memanfaatkannya untuk kegiatan olahraga dan wisata bersepeda.

“Untuk pembangunan fisik Tol Solo Jogja Sesi I hingga minggu ke-72 sudah mencapai 21,559 persen. Termasuk konstruksi jembatan, kotak irigasi dan kotak jembatan. Ada juga masalah TPA yang kurang optimal,” tambahnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten Jajang Prihono membenarkan bahwa penambahan jalur sepeda di tol Solo-Jogja merupakan usulan dari Pemkab Klaten. Meski demikian, dia belum menerima informasi resmi tentang usulan yang akan dilaksanakan.

“Kami berharap dengan adanya usulan ini dapat lebih memanfaatkan jalan tol. Sehingga kehadiran tol tidak membuat Klaten sepi. Biar lebih kenyang,” kata Jajang.

Selain itu, Jajang menjelaskan, dengan adanya jalur sepeda, tol Solo-Jogja bisa menjadi jalur ekonomi sekaligus jalur pariwisata. Selain itu, akan disuguhkan pemandangan hamparan sawah yang hijau. Harapannya adalah agar wisatawan menggunakan jalur sepeda.

“Siapa tahu dengan adanya jalur sepeda ini akan lebih banyak sepeda daripada mobil. Tapi jika itu benar, itu bukan pertama kalinya di Indonesia. Soalnya di Denpasar, Bali ada tol untuk sepeda motor dan sepeda, tapi untuk umum,” katanya.

Jajang mengatakan keberadaan jalur sepeda bisa menjadi pembeda dengan jalan tol lain di Jawa. Selain itu, didedikasikan untuk olahraga dan pariwisata, sehingga memiliki daya tarik tersendiri.

Seperti diketahui, ada 50 desa di 11 kecamatan di Klaten yang dilintasi tol Solo-Jogja. Ada dua zona tenang dibangun di Kota Cemerlang. Situs ini terletak di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko dan Manjungan, Kecamatan Ngawen. Ditambah tiga pintu keluar tol akan dibangun. Itu adalah pintu keluar tol Karanganom, Ngawen dan Prambanan. (ren/gulung)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button