Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mempromosikan tepung mocaf sebagai produk unggulan - WisataHits
Yogyakarta

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mempromosikan tepung mocaf sebagai produk unggulan

Harianjogja.com, JOGJA — Ubi kayu merupakan salah satu komoditas unggulan yang dihasilkan oleh petani Gunungkidul. Namun untuk lebih meningkatkan nilai eceran terutama pada saat panen raya, singkong perlu diolah menjadi produk lain yang salah satunya berpotensi untuk diolah menjadi tepung mocaf.singkong yang dimodifikasi Tepung).

Mocaf merupakan bahan dasar yang dapat dibuat menjadi berbagai jenis produk makanan yang berkualitas dan premium. Mocaf memiliki banyak manfaat untuk dikonsumsi, termasuk untuk kesehatan. Namun sekali lagi, ini semua tentang harga, pemasaran, dan dukungan multi pihak untuk menjadikan Mocaf sebagai ikon masyarakat Gunungkidul.

BACA JUGA: MAW Talk Award mengakui 37 individu dan organisasi yang berpengaruh

Dalam konteks ini, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PWM) DIY menggelar Kelompok diskusi (FGD) Pembangunan Mocaf Gunungkidul dengan tema Mocaf Acceleration sebagai produk unggulan Kabupaten Gunungkidul di Komplek Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Rabu (27/7.2022).

Pembicara utama adalah Sekretaris Daerah Gunungkidul Drajad Ruswandono. Sumber lainnya berasal dari MPM PWM DIY, Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Gunungkidul dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.

MPM adalah lembaga dakwah sosial yang telah mendukung kelompok mocaf di Gunungkidul selama kurang lebih 10 tahun. Bahkan sekarang, MPM secara konsisten berkomitmen untuk memperkuat komunitas di daerah ini.

“Kami ingin maju agar pengembangan Mocaf bisa dipercepat sehingga menjadi produk unggulan dan andalan Gunungkidul. Oleh karena itu, diperlukan sinergi pentahelian dari akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media untuk mempercepat perkembangan MOCAF,” kata Ketua MPM PWM DIY Agus Amin Syaifuddin, Rabu.

Sementara itu, Yuni Hartini, Kepala Sekretariat Daerah Ekonomi dan Sumber Daya Alam Gunungkidul, menyampaikan beberapa strategi yang dapat diterapkan, antara lain literasi dan edukasi masyarakat yang lebih luas untuk Mocaf, jaringan pemasaran, penyusunan kebijakan untuk mendorong pengembangan pangan lokal dan merek mocaf massal.

Selain itu, pihaknya juga mendorong tempat pengolahan mocaf menjadi destinasi wisata.

Rismiyadi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, mengatakan lahirnya inovasi teknologi singkong membuka peluang bisnis yang potensial bagi Mocaf dan keberadaannya menjadi alternatif bagi industri pengolahan pangan nasional yang sehat.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button