Pemerintah Kabupaten Batang mendukung pengembangan desa wisata - WisataHits
Jawa Tengah

Pemerintah Kabupaten Batang mendukung pengembangan desa wisata

Pemerintah Kabupaten Batang mendukung pengembangan desa wisata

Pengunjung menikmati keindahan alam di Desa Wisata Cepkok Kuning, Kabupaten Batang, Minggu (22/1/2023). (ANTARA/Kutnadi)

Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Batang Jawa Tengah mendukung pengembangan desa wisata bagi desa-desa yang memiliki potensi wisata guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono di Batang mengatakan, Selasa, pihaknya akan terus mendukung pemerintah desa untuk membangun desa wisata di wilayahnya.

“Misalnya ada pengembangan Desa Wisata Cepoko Kuning yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Konsepnya cukup bagus, yang tentunya diharapkan bisa menjadi destinasi wisata unggulan,” ujarnya.

Desa Wisata Cepoko Kuning, kata dia, akan menampilkan keindahan alam dan potensi aliran Sungai Lohjahan yang bisa dijadikan arena bermain baik untuk anak-anak maupun dewasa.

Ia mengatakan, pemerintah desa yang akan mengembangkan desa wisata harus menyerahkan konsep tersebut ke pemerintah daerah untuk diverifikasi.

“Setelah diverifikasi, kami akan mengeluarkan peraturan sebagai desa wisata. Kemudian kami akan bertemu dengan pengelola desa wisata di tingkat kabupaten dan provinsi,” ujarnya.

Yarsono mengatakan saat ini ada 32 desa wisata yang berkembang yang tersebar di 17 kecamatan, antara lain Desa Wisata Silurah, Sodong, Sangubanyu, Pandansari, Cemoro Asri, Alam Kamulyan, Sojomerto dan Rifaiyah.

“Harapannya dengan adanya destinasi wisata ini, ekonomi kreatif bisa berkembang dan berkreasi bagi warga desa. Sebenarnya ada faktor pendukung lain yang bisa diinisiasi oleh pengelola wisata dan Pokdarwis seperti: B. Homestay dan atraksi untuk destinasi berkembang,” ujarnya.

Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cempaka Mulia Desa Cepoko Kuning, Ipung Dasmui mengatakan, pengembangan desa wisata ini merupakan inisiatif dari kepala desa setempat dan masyarakat.

“Kami sudah melakukan pengembangan awal. Ini sedang dalam proses pengusulan lembaga yang memenuhi persyaratan untuk menjadi desa wisata. Untuk tahap awal, Pemdes akan mendukung dengan investasi Rp120 juta dan investasi tetap Rp150 juta pada 2023,” ujarnya.

Ipung Dasmui mengatakan, pihaknya bertujuan agar desa wisata bisa berkembang dengan daya tarik Sungai Lojahan, yang seharusnya ada fasilitas sepak bola mini, kios, kafe, penginapan, kolam renang, pemancingan dan budaya lokal.

“Kami belum resmi membuka desa wisata ini. Jadi untuk sementara kami tawarkan sewa ban pelampung Rp 3.000 dan tenda Rp 10.000 untuk istirahat keluarga,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button