Pemerintah Daerah DIY membuka kemungkinan vaksinasi booster di destinasi wisata - WisataHits
Jawa Tengah

Pemerintah Daerah DIY membuka kemungkinan vaksinasi booster di destinasi wisata

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah berencana mewajibkan vaksinasi booster sebagai syarat bagi pemudik dan juga untuk memasuki berbagai ruang publik.

Terkait aturan ini, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo mengatakan aturan pendorong wajib tidak akan mempengaruhi penurunan kunjungan wisatawan.

Menurutnya, momen ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah DIY untuk melakukan vaksinasi booster di destinasi wisata.

“Seperti kemarin membuka layanan vaksinasi di Malioboro di Kota Yogyakarta dengan Hotel Mutiara 2, juga di Gunungkidul. Saya kira sangat mungkin selama persediaan penyegar masih ada,” katanya saat dihubungi, Rabu (7/6/2022). .

Baca juga: Vaksinasi Booster Kota Semarang Baru Capai 50,6 Persen, Masih Banyak Lansia Takut Vaksin

Selain itu, Singgih menjelaskan, kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat mendapatkan booster shot merupakan bentuk kewaspadaan. Pasalnya, angka positif Covid 19 masih fluktuatif secara nasional.

“Karena setiap negara masih bimbang, booster ini untuk kewaspadaan. Tidak masalah jika itu diterapkan pada kondisi perjalanan. Tentu saja tingkat partisipasi boosternya sudah cukup tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono memuji kebijakan pemerintah yang mewajibkan wisatawan mendapatkan vaksinasi booster.

“Kalau booster juga kami terima, PHRI sudah mendukung booster dari awal. Itu kami terapkan agar wisatawan yang ingin menginap di DIY harus ada boosternya,” ujarnya.

Ia menambahkan, aturan ini sudah diterapkan anggota PHRI sejak Januari lalu. Tujuannya adalah untuk melindungi tidak hanya wisatawan tetapi juga karyawan yang bekerja di hotel dan restoran anggota PHRI.

“Kami menyambut baik kebijakan pemerintah,” katanya.

Selain itu, pihaknya telah menyurati Kemendagri meminta agar mereka mau memelihara tikus (Rapat, insentif, konferensi, dan pameran) di DI Yogyakarta. Hal ini dikarenakan lokasi DI Yogyakarta mudah dijangkau.

“Alasannya karena berada di tengah, lebih mudah dijangkau dengan kendaraan darat. Mudah-mudahan seiring dengan bertambahnya libur sekolah, juga akan ada tikus,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, implementasi vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat akan dilaksanakan paling lambat dua minggu.

Keputusan tersebut terkait hasil rapat kabinet terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan diatur dalam Ordonansi Gugus Tugas Covid-19 dan peraturan turunan lainnya.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: yogyakarta.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button