Pemeliharaan rutin, candi sari ditutup dengan terpal - WisataHits
Jawa Tengah

Pemeliharaan rutin, candi sari ditutup dengan terpal

RADARSOLO.ID – Komponen batuan Candi Sari di Desa Gedangan, Cepogo ini rutin dirawat. Hal ini dilakukan untuk mencegah tumbuhnya lumut yang dapat merusak struktur batuan candi. Saat ini, bagian candi ditutup dengan terpal selama tiga hari.

“Jadi kita keringkan secara manual lalu basahi lagi secara manual. Kami hanya menyemprotnya dengan obat agar lumut tidak cepat tumbuh. Setelah disemprot obat harus ditutup dulu. Makanya harus ditutup terpal selama 2-3 hari,” terang juru kunci Candi Sari Sutrisno (Jupel). Radar Solo JawaPo, Jumat (9/12).

Setelah dilakukan perawatan, batu candi terlebih dahulu harus disegel. Karena jika terkena air hujan maka efek obat tidak akan berlangsung dan akan sia-sia. Selain itu, dengan menutupnya dengan terpal, obat tersebut harus bisa menembus ke dalam pori-pori batu. Sehingga lumut yang tumbuh di bebatuan bisa berkurang.

Perawatan seperti ini rutin dilakukan setiap dua atau tiga bulan sekali. Bahkan dengan pemeliharaan rutin yang dilakukan, pengunjung dapat menikmati keindahan Candi Sari dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu.

“Sebenarnya itu (komplek candi, redaksi) tidak tertutup untuk pengunjung. Pengunjung pun penasaran, sehingga mereka mengajukan pertanyaan sebagai bahan pengalaman dan pengetahuan. Hanya saja setiap Jumat saya libur, jadi kompleks candi saya tutup,” ujarnya.

Selain itu, pemeliharaan rutin ini difasilitasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Setiap situs menerima obat-obatan untuk merawat batu andesit candi. Jadi bersoraklah secara teratur. Saat ini, Candi Sari menjadi salah satu tujuan wisata di kota Susu. Selain itu, kunjungan juga sering dilakukan untuk mempelajari pendidikan dan kegiatan keagamaan umat Hindu.

“Masuk gratis, tidak ada biaya dan tidak ada tip. Kini angka kunjungan mulai meningkat kembali pascapandemi Covid-19. Sekitar 500 hingga seribu pengunjung bisa datang setiap bulannya,” tambahnya.

Candi SariLatar Belakang Agama Hindu. Hal ini terlihat dari ditemukannya yoni dan patung Nandi tanpa kepala di kompleks ini. Candi ini konon merupakan peninggalan dari zaman Mataram Hindu kuno.

“Situs candi Sari merupakan peninggalan sekitar abad ke-9, Mataram Hindu kuno,” kata Sutrisno.

Kompleks candi ini sendiri ditemukan pada tahun 1915 pada masa penjajahan Belanda. Saat ditemukan, kondisi bebatuan candi yang baru tercerai berai. Namun, arca yang ditemukan masih bagus. Arca-arca tersebut disimpan di Muskala Semarang dan sebagian lagi di kantor BPCB DIJ di Prambanan. (rgl/nik/dam)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button